Ramadhan telah kembali lagi...
Bulan yang penuh keberkahan dan ampunan menjadi landasan bagi seorang beriman untuk mengerjakan ibadah puasa dan ibadah lainnya. Hal ini berdasarkan firman Allah didalam Al qur'an surat Al Baqoroh ayat 183 bahwa," Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang yang bertaqwa,". Perintah itu jelas ditujukan bagi orang yang beriman untuk menjalankan ibadah puasa.
Kullu banii adaam khotthoo'un, wa khoirul khotthooinattawwabuun , " Setiap bani adam atau manusia itu berdosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang mau bertaubat. Hadits tersebut menjelaskan bahwa setiap manusia itu pasti memiliki kesalahan atau dosa, namun sebaik-baiknya orang yang berdosa adalah ia mau bertaubat kepada Allah, kembali kepada Allah, menjalankan ibadah kepada-Nya dan berkomitmen untuk tidak mengulangi lagi kesalahan atau dosanya.
Dosa itu apa ?Â
Sependek pengetahuan penulis tentang dosa, adalah sebuah perbuatan terlarang di dalam agama lalu dilaksanakan, sehingga menjadi dosa. Sebagai contoh, didalam agama Islam dilarang mencuri, maka ketika melanggarnya dengan mencuri maka ia telah berbuat dosa. Begitu juga membunuh, berzina dan sebagainay, ketika dilakukan maka terperangkap dalam perkara dosa.
Manakala orang yang melakukan dosa tersebut bertaubat, rajin beribadah shalat 5 waktu, berinfak, berbuat baik kepada sesama dan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, maka harapannya dosa yang telah dilakukannya akan terhapus. Sebagaimana hadits Rasulullah yang menjelaskan bahwa " Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan iman dan mengharapkan pahala, maka Allah akan menghapus dosa yang telah lalu,".
Ramadhan sebagai bulan penempaan diri untuk meningkatkan kualitas keimanan kepada Allah, mendengarkan ayat Al Qur'an, mendengarkan kajian islami yang mencerahkan dan menggugah semangat beribadah, perbaikan kualitas ibadah shalat 5 waktu dan lainnya. Kesemuanya itu merupakan perbuatan baik yang mestinya menjadi tahap awal training sebagai bekal untuk 11 bulan kedepan.
Bagaimana ibadah di tengah wabah covid-19 ?
Setiap hari, wabah covid-19 justru semakin merebak dan meluas, hal ini membuat banyak pihak mencoba untuk membuat kebijakan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona atau covid-19. Salah satunya pembatasan ibadah untuk dilaksanakan di rumah, hal ini menimbullkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Semestinya, dalam hal ini kita sami'na wa atho'na untuk kebaikan bersama, bukan merasa "sok agamis" lalu mencerca si pembuat kebijakan.
Sebut saja, ketentuan shalat tarawih di rumah, mestinya kaum muslimin memahami dan mengikuti aanjuran tersebut. Tanpa meremehkan ibadah, toh shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang dahulu juga pernah dilakukan oleh Rasulullah di rumah. Jadi, menjalankan shalat tarawih berjamaah di rumah bersama keluarga juga ada tuntunannya dari Rasulullah.
Semoga di bulan Ramadhan ini, musnah dan sirna virus corona