Suasana di kota santri
Asik senang kan hati
Tiap pagi dan sore hari
muda mudi berbusana rapi
menyandang Kitab Suci
Hilir Mudik berganti
pulang Pergi Mengaji....
Berikut kutipan lagu yang legendaris, sampai saat ini masih eksis dan enak didengar. Lagu-lagunya yang bernuansa islami sarat dengan nasehat dan bermanfaat. Bagaimana menurut teman-teman Kompasianer, adakah kenangan di lagu-lagu yang dibawakan oleh Nasidaria ? Kalau penulis masih suka menyetel lagu-lagu tersebut, mengingat memori masa kecil saat itu, sudah diperdengarkan lagu-lagu Nasidaria.
Sejarah Nasidaria
Menurut sumber wikipedia,
Nasida Ria dibentuk di Semarang, Jawa Tengah pada tahun 1975 oleh HM Zain, seorang guru qira'at; Zain sebelumnya berpengalaman dengan kelompok campur Assabab. Zain mengumpulkan sembilan siswinya untuk menjadi band: Mudrikah Zain, Mutoharoh, Rien Jamain, Umi Kholifah, Musyarofah, Nunung, Alfiyah, Kudriyah, dan Nur Ain.[2] Grup ini awalnya hanya menggunakan rebana sebagai alat musik.Nantinya, wali kota Semarang Iman Soeparto Tjakrajoeda, yang juga merupakan penggemar mereka, menyumbangkan suatu organ untuk membantu Nasida Ria, dan juga memperlancar pelajaran musik mereka.Mereka kemudian hari mendapatkan gitar bas, biola, dan gitar.