Mohon tunggu...
Lukman Yunus
Lukman Yunus Mohon Tunggu... Guru - Tinggal di pedesaan

Minat Kajian: Isu lingkungan, politik, agama dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Mendongeng: Edukasi, Ketimpangan, dan Tantangan

28 Juli 2020   22:24 Diperbarui: 28 Juli 2020   22:13 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang ibu sedang membacakan dongeng untuk anak-anaknya | Sumber foto: Tempo.co

Tradisi mendongeng di desa kini menghadapi tantangan tersendiri. Masuknya aliran listrik yang diikuti dengan masifnya warga membeli televisi, pada akhirnya tradisi mendongeng perlahan hilang. Kini anak-anak memiliki hiburan yang baru dan mengasyikkan di televisi. Anak-anak sekarang ini bahkan bisa menghidupkan sendiri televisi di rumahnya kapanpun jika ingin menonton. Ada yang seleranya menonton animasi hingga tontonan sinetron remaja. 

Pertanyaan refleksi dari perubahan yang ada yaitu apakah televisi lebih mendidik daripada sebuah dongeng? Berbicara tentang dongeng terkandung nilai-nilai edukasi bagi pembaca maupun yang mendengarkan cerita dongeng. 

Coba bandingkan dengan program sinetron televisi yang digandrungi oleh banyak kalangan usia anak-anak hingga orang dewasa. Tidak sedikit acara televisi menuai kritik dari masyarakat. Sumber masalahnya terletak pada konten yang dinilai melanggar norma. 

Memang benar bahwa kita memiliki institusi KPI yang bertugas memfilter atau menyeleksi program televisi yang ditayangkan agar sesuai dengan norma yang berlaku. Namun apakah hal itu sudah efektif? Melihat faktanya, KPI belum berjalan efektif. Masih perlu bekerja ekstra untuk memastikan kedepannya tidak ada konten program televisi yang kontroversial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun