Mohon tunggu...
Lukman Yunus
Lukman Yunus Mohon Tunggu... Guru - Tinggal di pedesaan

Minat Kajian: Isu lingkungan, politik, agama dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

PPDP: Tantangan dan Curhatan Warga

16 Juli 2020   09:11 Diperbarui: 16 Juli 2020   10:18 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota PPDP sedang mencoklit data pemilih | Foto: Ahmad Raden

"Neka rabo nana, dami ho'o pisa kali mai petugas ce mbaru tegi data dami. Le tombo da syarat ta tiba bantuan Corona. Landing sangge lonto ho ga ngasang dami te ma benta, bo data iwo. Woko lelo ise so tiba sama kin agu ami, landing co dion dise?"

Salah seorang warga di atas bertutur dalam bahasa Manggarai, Ia menyoal soal bantuan Covid-19. Menurut curhatannya Ia mengaku sudah berapa kali didatangi oleh petugas yang mendata warga perihal bantuan. Namun faktanya persyaratan yang sudah dipenuhi tersebut tidak mendatangkan apa-apa sampai dengan saat ini. 

Sementara jika membandingkan dirinya dengan warga lainnya yang notabenenya menerima bantuan Covid-19, secara ekonomi mereka memiliki standar yang sama bahkan sangat layak menurutnya. Kenapa dibedakan dan mana keadilan?

Selesai menyampaikan curhatan atau keluhannya, petugas PPDP mengklarifikasi bahwa mereka bukan petugas yang dimaksud. Sontak warga tersebut kaget. PPDP kemudian melanjutkan penjelasan maksud dan tujuannya. Warga tersebut akhirnya mengetahui dan meminta maaf soal kesalahpahaman yang terjadi. 

Penulis mengaku prihatin atas apa yang dialami oleh salah seorang warga tersebut. Karena faktanya di lapangan bantuan Covid-19 ternyata tidak mengakomodir semua warga. Fakta ini harus menjadi perhatian pemerintah, apakah bantuan Covid-19 tersebut sudah tepat sasaran? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun