Mohon tunggu...
Lukman Yunus
Lukman Yunus Mohon Tunggu... Guru - Tinggal di pedesaan

Minat Kajian: Isu lingkungan, politik, agama dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Faktor Pasangan Tidak Puas di Ranjang

14 Juni 2020   18:25 Diperbarui: 14 Juni 2020   18:40 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Topik pilihan Kompasiana tentang cara memuaskan pasangan di ranjang sangat seksi untuk dibahas. Pilihan topik tersebut tentunya memiliki latar belakang, boleh jadi karena melihat fakta bahwa banyaknya ditemukan kasus pasangan tidak puas di ranjang. 

Ini yang memantik penulis untuk ikut andil dalam menyampaikan opini. Kiranya dapat menjadi referensi tambahan bagi pembaca khususnya pasangan suami istri yang kurang harmonis dan umumnya para pembaca yang sudah berusia 18 tahun ke atas.

Bagaimana memuaskan pasangan Anda di ranjang? Pertanyaan ini mungkin banyak orang yang menanyakan, lantaran mengalami masalah terkait hal tersebut. Berita baiknya adalah banyak Kompasianer yang sudah menuangkan ide besarnya dalam menjawab pertanyaan tersebut.  

Disini penulis akan menganalisis dari sisi berbeda yaitu faktor pasangan tidak puas di ranjang. Tentu saja sebagian besar pasangan baik si suami maupun si istri memiliki standar atau ukuran sendiri dalam mengukur tingkat kepuasan saat di ranjang. Boleh jadi karena bentuk tubuh maupun kreativitas dalam memainkan peran.

Jadi dua hal tersebut akan dibahas dalam pembahasan yang singkat.

Bentuk Tubuh

Punya pasangan dengan tubuh molek nan indah menjadi salah satu faktor kepuasan di ranjang. Ibarat makanan, jika covernya saja menarik maka akan memberikan stimulasi untuk mencicipi segera dengan lahap. Begitu halnya pasangan suami istri. Baik si suami maupun si istri harus memiliki penampilan tubuh yang menarik, sehingga keduanya bisa menemukan titik puas.

Lalu bentuk tubuh ideal yang disukai oleh masing-masing pasangan seperti apa? Apakah gendut atau kurus, besar atau kecil, dan ciri lainnya. Tentu saja hal ini relatif. Masing-masing pasangan memiliki cara pandang atau penilaiannya sendiri. 

Maka dalam hal untuk mencapai orientasi kepuasan di ranjang, harus dipelajari terlebih dahulu kriteria yang menurut Anda bagus saat memilih pasangan.

Sedangkan bagi yang sudah memiliki pasangan, jangan khawatir. Ketika sudah mengidentifikasi masalah ketidakpuasan saat di ranjang, lakukan langkah-langkah pemecahannya. Seperti berolahraga atau memperhatikan menu makanan sehat.

Kreativitas dalam Berperan

Menyikapi pasangan Anda saat di ranjang tentu saja tidak asal-asalan dalam memainkan peranan, maka dituntut untuk memiliki kreativitas. Bagaimana mengidentifikasi asal-asalan atau amatir? Sangat gampang, yaitu melihat respon gairah pasangan anda. Lalu apa saja rekomendasi kreativitas dalam memainkan peranan saat Anda di ranjang?

Menjawab pertanyaan ini maka coba dua hal ini yaitu sentuhan dan suara. Sentuhan harus memiliki variasi, jangan berpusat pada satu titik akan tetapi jadilah seperti seorang penjelajah yaitu menyebar ke banyak titik. Ingat, bukan asal-asalan. Titik-titik yang Anda tuju harus kena sasaran atau titik-titik sensitif pasangan. 

Selain sentuhan yaitu suara. Suara yang dipakai saat di ranjang harus ada relevansinya. Lagi-lagi bukan asal-asalan. Suara tersebut berwujud dua hal yaitu bahasa romantis dan mendesah. 

Demikianlah informasi singkat ini, semoga bermanfaat bagi kalangan yang sudah berusia 18 tahun ke atas. Jangan pernah berhenti untuk terus belajar menguasai ilmu ranjang jika ingin pasangan atau hubungan Anda tetap harmonis. Di atas segalanya, paling utama berdoa kepada Tuhan yang maha kuasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun