Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... -

milan, psikologi,..

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ingat Tuhanmu Dimanapun Kamu Berada

5 Januari 2011   14:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:56 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

seringkali pemuka agama mengingatkan bahwa jika sedang susah, kita akan dekat dengan tuhan, tapi saat sedang senang kita jauh atau lupa bersyukur kepada tuhan. Akan tetapi, ada juga yang mau susah senang tetap aja tidak peduli dengan tuhan.

Sebuah studi yang dilakukan para sosiolog Universitas Wisconsin-Madison, 75 persen responden yang berdoa secara reguler mampu mengatur diri saat berada dalam situasi dan emosi negatif, seperti sedih, sakit, trauma, dan marah, tetapi bagaimana mereka mampu melepaskan emosi negatif tersebut belum diketahui oleh para peneliti. Mereka menyimpulkan individu yang berdoa menemukan kenyamanan personal saat menghadapi masa-masa sulit.

Dalam penelitian tersebut, peneliti Shane Sharp melakukan depth interview kepada para responden dari berbagai macam latar belakang bagaimana cara para responden mengatasi situasi dan emosi negatif yang dialami. Menurut para responden, dengan berdoa mereka menemukan ” a readily available listening ear”.

Menurut Sharp, saat individu mencurahkan kemarahan mereka kepada pasangan yang abusive (bertindak kasar), mereka akan mendapatkan perlakuan yang lebih kasar. Akan tetapi, individu bisa mencurahkan kemarahannya kepada tuhan tanpa harus takut mengalami tindakan balas dendam. Lanjutnya, saat berdoa para korban kekerasan memersepsikan diri mereka melihat tuhan. Karena persepsi tersebut dinilai positif, berdoa meningkatkan self-worth korban kekerasan dalam rumah tangga dalam menghadapi perkataan kasar penyiksa mereka.

Para korban kekerasan dalam rumah tangga yang diwawancarai mengatakan, dengan berdoa mereka mencoba memaafkan apa yang telah dilakukan pasangannya dan melepaskan rasa marah. Akan tetapi hal tersebut, berlaku untuk para responden yang telah berpisah dengan pasangan yang melakukan kekerasan kepadanya. Untuk responden yang belum memisahkan diri dengan pelaku kekerasan, berdoa justru membuat mereka menunda keputusan mereka untuk berpisah dari pasangan yang berbuat kasar kepada mereka.

Sumber : www.sciencedaily.com “prayer can help people handle difficult emotions, study suggest”, diunduh pada 5 januari 2011 20.27.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun