Mohon tunggu...
Luki Yeoda
Luki Yeoda Mohon Tunggu... -

Mahasiswa teknik elektro, yg coba tengak tengok dunia kelam politik Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kejanggalan Somasi Kader Demokrat di Jawa Timur

5 Mei 2015   05:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:22 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nah, kenapa fakta-fakta ini tidak diuraikan dalam konferensi pers yang digelar kuasa hukum?

Kejanggalan ketiga, kuasa hukum tiga DPC ini, Rio Ramabaskara, tidak lain adalah loyalis Anas Urbaningrum. Ada beberapa fakta yang memperjelas soal itu. Misalnya, tweet @Rio_Ramabaskara yang jelas memperlihatkan loyalitasnya terhadap Anas. Apakah Anas Urbaningrum ikut meng-Golkar-kan Partai Demokrat? Kemungkinan itu bisa saja terjadi. Sebab, sejarah mencatat perseteruan keduanya.

Dan fakta lain mencatat, usai berita soal somasi ke kubu SBY tersiar luas, buzzer loyalis Anas pun silih berganti bersahutan menyebarluaskan pemecatan yang mereka sebut sebagai tindakan tidak adil, walau fakta bicara sebaliknya.

Kejanggalan keempat, kenapa konferensi pers ini dilakukan di Chilis Resto STC Senayan, bukan di wilayah Jawa Timur? Kenapa ketiga DPC yang dipecat ini malah yang diboyong ke Jakarta? Apakah pihak 'pemesan kisruh Demokrat' ini orang-orang di sekitar Senayan? Siapa yang memesan perseteruan yang dilancarkan kubu Anas urbaningrum tersebut? Apakah pemerintahan Jokowi ikut bermain dalam drama Golkarisasi Partai Demokrat?

Fakta-fakta tersebut akan kita ulas nanti. Namun yang jelas, Demokrat sedang ditarik ke dalam pusaran perpecahan layaknya Partai Golkar dan PPP. Apakah Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono akan mampu melewati badai ini seperti saat dia menakhodai Demokrat menerjang gelombang pada Pemilu 2014 yang lalu? Kita tunggu bagaimana SBY menyelesaikan perselisihan yang terlihat dipaksakan ini. Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun