LUKI PRASETYO ADI SAPUTRO (1532400012)
MAGISTER PSIKOLOGI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA) merupakan tantangan serius yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, termasuk di Jawa Timur. Data menunjukkan bahwa penggunaan NAPZA di kalangan remaja di provinsi ini terus meningkat, memicu kekhawatiran akan dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan masa depan generasi muda. Dalam konteks ini, remaja memiliki peran penting dalam memerangi penyalahgunaan NAPZA. Melalui kesadaran, edukasi, dan tindakan aktif, remaja dapat menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan masalah ini.Â
Salah satu langkah awal yang dapat diambil oleh remaja di Jawa Timur adalah meningkatkan kesadaran tentang bahaya NAPZA. Edukasi mengenai dampak negatif penggunaan narkoba perlu dilakukan secara intensif melalui seminar, workshop, dan kampanye di sekolah-sekolah. Organisasi kepemudaan dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dapat berkolaborasi dengan pemerintah untuk menyelenggarakan program-program edukatif. Dengan meningkatkan pemahaman mengenai risiko yang terkait dengan penggunaan NAPZA, remaja dapat lebih siap untuk menolak tekanan dari teman sebaya.
Remaja di Jawa Timur dapat berperan sebagai agen perubahan yang efektif dalam komunitas mereka. Dengan bergabung dalam organisasi kepemudaan atau komunitas yang fokus pada pencegahan narkoba, mereka dapat menyebarkan informasi dan membangun kesadaran di kalangan teman sebaya. Aktivitas seperti penyuluhan, pembagian brosur, dan kampanye di media sosial dapat membantu menyebarkan pesan tentang bahaya NAPZA. Ketika remaja aktif menyuarakan pendapat mereka, mereka tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat.
Peran remaja dalam menciptakan lingkungan yang positif sangatlah penting. Mereka dapat mengorganisir kegiatan yang konstruktif, seperti olahraga, seni, dan kegiatan sosial, yang dapat mengalihkan perhatian dari penggunaan narkoba. Dalam konteks Jawa Timur, di mana banyak remaja menghadapi masalah sosial dan ekonomi, kegiatan positif ini dapat memberikan alternatif yang menarik dan bermanfaat. Dengan menyediakan ruang bagi remaja untuk berinteraksi dan berkolaborasi, mereka dapat membangun jaringan dukungan yang kuat.Â
Sebagai teman, remaja memiliki tanggung jawab untuk saling mendukung. Dalam situasi di mana teman dekat mereka terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba, remaja dapat berperan sebagai pendukung yang membantu mereka mencari bantuan. Mengingatkan teman tentang bahaya NAPZA dan mendorong mereka untuk mendapatkan dukungan dari orang dewasa, seperti konselor atau profesional kesehatan, adalah tindakan yang sangat berarti. Ini menunjukkan bahwa remaja tidak hanya peduli terhadap diri mereka sendiri tetapi juga terhadap kesejahteraan teman-teman mereka.Â
Dukungan dari keluarga dan masyarakat juga sangat penting dalam memerangi NAPZA. Keluarga yang terbuka dan komunikatif dapat memberikan kesempatan bagi remaja untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi. Orang tua perlu terlibat dalam pendidikan anak mereka tentang bahaya NAPZA dan menciptakan lingkungan yang aman untuk berdiskusi. Selain itu, masyarakat di Jawa Timur harus berperan aktif dalam mendukung berbagai inisiatif pencegahan narkoba, seperti program rehabilitasi bagi pengguna narkoba dan kampanye kesadaran.Â
Remaja di Jawa Timur tidak terlepas dari tantangan yang ada. Tekanan dari teman sebaya, rasa ingin tahu, dan ketidakpastian mengenai masa depan dapat membuat mereka rentan terhadap penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk memiliki keterampilan dalam menghadapi tekanan dan membuat keputusan yang baik. Program-program pelatihan keterampilan hidup yang mengajarkan remaja cara mengatasi stres dan membangun rasa percaya diri dapat membantu mereka menghindari pengaruh negatif.Â
KesimpulanÂ