Hati-hati Lu punya perilaku dan perangai. Nasehat buat gua juga. Salah-salah perangai dan perilaku lu berwujud jadi binatang yang jelek. Ini bukan kata gua, tapi kata Qur'an dan hadits paten punya kabar. Ati-ati juga sama ucapan lu misal kata anjrit, atau an***g!. Kata temen gua sembilan dari sepuluh kata yang dikeluarin sama preman Bandung berisi kata monster seperti itu.
Gak usah nunggu hari kebangkitan, di dunia aja sudah pada kelihatan.
Perwujudan amal atau tajassum al-‘amal (he.. he.. pake istilah Arab, biar afdol) muncul dalam tiga bentuk. Pertama, amal-amal kita akan membentuk jati diri kita (ingat jadi diri, bukan pohon jati). Lu ngomong an***g, sebenarnya jati diri lu ya si Dogy itu. Ucapan dan amal-amal yang buruk akan membentuk diri dan citra diri yang buruk. Jangan pernah bilang Bang**t sama adik atau keponakan, atau sembarangan bilang kapir atau sebangsa penghuni neraka lainnya. Tidak bagus buat kesehatan mulut dan gigi apalagi hati. Lu punya dendam, bunuh orang, menganiaya, adalah perbuatan kebinatangan yang tidak adil dan beradab (lambangnya padi dan kapak)
Buat lu perikemanusian gak berlaku karena manusia Lu bilang hewan juga. Perbuatan Lu itu akan mengubah jati diri lu dari manusia menjadi binatang. Pada Hari Kebangkitan Internasional (di alam mahsyar nanti), kita akan dibangunkan dalam bentuk jati diri kita. Bayangin Lu bangun tidur lantas ngaca muka Lu bengep-bengep dan kulit bersisik macam komodo. Kaget gak tuh? Banyak banget diantara kita (lu dan gua) yang tampil sebagai manusia tampan *melamun bayangin Brad Pitt*, tetapi secara hakiki kita adalah binatang buas yang haus darah. Boleh jadi tubuh kita dan mereka menerbarkan harum parfum (meskipun isi ulang) yang segar di alam lahir, tetapi menebarkan bau bangkai di alam batin. Boleh jadi badan kita kita tegap sembada (Ade Ray lewat) dan utuh menurut penglihatan batin, tetapi kerangka yang buruk (mirip sampul kaset metal “Iron Maiden” jaman dulu) dan tercabik-cabik dalam penglihatan batin. Diri kita secara batiniah adalah perwujudan amal yang pertama.
Kedua, amal-amal kita akan diciptakan Tuhan dalam wujud makhluk yang menyertai Lu pada; bakal nempel terus kayak bayangan.. Ngikutin terus sejak alam kubur sampai dibangkitkan pada hari kiamat nanti. Amal shaleh akan menjadi makhluk yang indah dan harum *bayangin bodyguard lu di akhirat mirip selebritis pujaan lu*. Kehadirannya saja sudah membuat kita bahagia. Amal buruk kita akan menjadi monster yang menakutkan dan berbau busuk (dilang-ulang biar lu pada muak sama kelakukan buruk loe). Kehadirannya saja sudah membuat kita ketakutan, apalagi kalau monster itu menyeret kita njorokin ke neraka. "Na udzubillah tsumma naudzubillah” terjemahan bebasnya amit-amit jabang Bima !
Gua dan Lu semua akan disambut di pintu kubur nanti dengan dengan dua macam makhluk.Mereka akan berebutan mendampingi kita. Tinggal adu kekuatan aja. Jika mahluk yang baik yang lebih kuat, mereka lah yang akan membela kita dalam mengusir makhluk-makhluk buruk dari sekitar kita. Tuhan berfirman, “Sesungguhnya kebaikan akan mengusir keburukan” (QS Hud (110: 114). Amal baik akan menjadi makhluk indah yang akan memberikan kebahagiaan kepada kita; amal buruk akan menjadi makhluk yang menakutkan yang membuat kita menderita. Udah dulu, ah, jadi makin merinding. Sebenarnya ini cerita bukan sekedar cerita. Ini episode pasti terjadi. Bagi Lu pada yang yakin ama kehidupan setelah kematian pasti bakal ngalamin dech. Makanya, buruan tobat sono...! Gak usah nunggu sinetron Kiamat Sudah Dekat jilid IX, kelamaaaaa...n.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H