Mohon tunggu...
Lukas Mariyanto
Lukas Mariyanto Mohon Tunggu... -

Biblika

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokrasi Terancam Kepentingan Kelompok

4 Desember 2014   21:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:02 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Munas yang terselengara di Bali sudah memastikan Ical akan memimpin kembali partai yang berlambang pohon beringin priode 2014-2019. Kemenangan Ical juga adalah kemenangan KMP. Dalam acara penutupan Munas Golkar di Bali "Keberhasilan Golkar merupakan keberhasilan kita semua di Koalisi Merah Putih," ujar Prabowo.

"Pilkada langsung sebagaimana amanat Perpu sudah disepakati oleh partai-partai yang tergabung dalam KMP. Namun kemarin dalam Munas Golkar, Ketum Golkar tiba-tiba berbalik tidak setuju pada Pilkada Langsung. Partai Golkar yang ngotot mengegolkan Pilkada tidak langsung itu sebagai bentuk pengkhianatan terhadap hak rakyat. Apabila tetap diteruskan, dia yakin parpol-parpol yang menolak Perpu Pilkada Langsung akan ditinggalkan rakyat.

Sudah tercium kabar bahwa Koalisi Merah Putih yang berkuasa di DPR sepakat akan mengganti Pemilukada langsung menjadi tidak langsung. Ini adalah upaya dari KMP agar dapat menang dalam pemilu yang akan datang. Bukan lagi rakyat yang memilih pemimpinnya, melainkan mereka yang memiliki kekuasaan kuat di pemerintahan. Tentu saja ini adalah ancaman bagi demokrasi di tanah air. Dan ini adalah suatu kemundurun bagi demokrasi di Indonesia. Dimana Negara-negara lain memperjuangkan demokrasi, justru DPR akan 'membunuh' demokrasi. Jika UU menengenai Pemilukada ini sudah disahkan, maka rakyat tak berhak bersuara. DPR yang seharusnya menjadi wakil suara rakyat justru mengambil hak rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun