Mohon tunggu...
Lukas Jaka Purnama
Lukas Jaka Purnama Mohon Tunggu... Guru - guru

membaca dan kadang menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Memenuhi Kebutuhan Murid

20 Juni 2024   20:12 Diperbarui: 20 Juni 2024   20:32 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ki Hadjar Dewantara menyampaikan bahwa pembelajaran harus berpusat pada murid agar murid mampu mampu berkembang dengan optimal. Guru berperan sebagai pendamping/fasilitator yang bisa membawa murid menemukan jati dirinya. Agar murid mampu berkembang sesuai dengan apa yang sudah dimiliki murid maka pembelajaran berdiferensiasi perlu diterapkan.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran untuk mendukung semua murid di kelas kita. Pembelajaran ini perlu dilakukan karena ada gap/kesenjangan ketika murid -- murid belajar. Beberapa murid bisa paham, namun ada yang sedikit paham, bahkan tidak paham. Maka perlu direspon dengan tepat.

Cara yang digunakan dalam pembelajaran berdiferensiasi adalah dengan menentukan tujuan pembelajaran secara jelas, agar guru mampu membantu murid mencapainya. Guru juga perlu mengidentifikasi kebutuhan belajar murid. Mereka memiliki kebutuhan belajar yang berbeda. Maka kesiapan belajar, minat, dan profil belajarnya perlu ditemukenali. Beberapa hal yang bisa dilakukan guru adalah mengamati murid, melakukan penilaian awal, berbicara dengan guru sebelumnya, mereview dan merefleksikan kembali pembelajaran, mengadakan penilaian formatif dan sebagainya.

Lingkungan belajar yang kondusif dalam proses pembelajaran berdiferensiasi perlu diwujudkan. Tiap orang akan dan merasa dihargai. Ada kolaborasi antara guru dengan murid. Terbentuklah komunitas yang harmonis. Maka komunitas yang ada di dalamnya disebut komunitas yang ramah.

Dalam pembelajaran berdiferensiasi digunakan tiga strategi. Diantaranya adalah dengan melakukan diferensiasi konten, proses dan produk. Diferensiasi konten bisa dilakukan dengan menyiapkan berbagai macam materi pengetahuan, konsep dan keterampilan yang perlu dipelajari murid berdasarkan kurikulum. Diantaranya berupa buku, poster, video, audio beragam topik. Kedua adalah diferensiasi proses yang bisa dilakukan dengan kegiatan yang memungkinkan murid berlatih dan memahami atau memaknai konten. Memberikan pendampingan atau tingkat dukungan yang berbeda bagi murid. 

Misalnya, siswa sangat mampu dapat bekerja hanya dengan pertanyaan pemandu, murid yang cukup mampu dapat bekerja hanya dengan diberikan contoh dan dapat melanjutkan bekerja mandiri, sedangkan untuk murid yang masih kesulitan dapat dibantu secara intensif. 

Berikutnya, diferensiasi produk. Hal ini bisa dilakukan dengan cara meminta murid yang cukup mahir dapat membuat presentasi yang menjelaskan penyelesaian masalah sederhana, dan bagi peserta yang sangat mahir dapat membuat sebuah inovasi atau menelaah permasalahan yang lebih kompleks. Memberikan murid pilihan moda untuk menunjukkan pemahaman; lewat tulisan, lewat diagram, demonstrasi, lewat gambar, dan sebagainya.

Pembelajaran akan berhasil bila dalam kelas diterapkan manajemen kelas yang efektif. Pembelajaran berdiferensiasi akan membuat manajemen kelas lebih efektif. Murid semakin dekat dengan guru dan terlayani dengan baik. Ada kesepakatan belajar yang dibuat guru bersama murid sehingga situasi kelas menjadi kondusif.

Dalam pembelajaran berdiferensiasi, penilaian formatif memiliki peran yang sangat penting. Penilaian ini untuk melihat sejauhmana murid paham terhadap pembelajaran yang dilakukan. Ketercapaian tujuan pembelajaran akan terlihat. Murid akan bisa dipetakan tingkat pemahamannya.

Pembelajaran berdiferensiasi bisa dilakukan di kelas dengan cara menganalisa terlebih dahulu kebutuhan belajar murid. Setelah bisa dipetakan, maka bisa dirancang rencana pembelajaran dengan menetapkan tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran bisa mengunakan strategi diferensiasi konten, proses, dan atau produk. Ketiganya bisa dilakukan sekaligus atau memilih satu atau dua tergantung pada kebutuhan belajar murid yang sudah dipetakan sebelumnya.

Pembelajaran berdiferensiasi ini dapat memenuhi kebutuhan belajar murid karena setiap kebutuhan belajarnya sudah dipetakan sebelumnya. Murid yang memiliki gaya belajar visual bisa belajar dengan memilih konten visual, demikian pula bisa menghasilkan produk visual. Murid yang memiliki kemampuan belajar lambat dapat lebih menikmati pembelajaran. Mereka akan dituntun secara bertahap, dan terus didampingi sampai memungkinkan untuk bisa belajar secara mandiri.

Pembelajaran berdiferensiasi ini selaras dan merupakan jawaban atas pembelajaran yang berpihak pada murid. Murid harus bisa berkembang menurut kodratnya. Hal ini sesuai dengan filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, nilai dan peran guru penggerak, visi guru penggerak, serta budaya positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun