Mohon tunggu...
Lukas Budi
Lukas Budi Mohon Tunggu... Lainnya - Biografometrik Nusantara

Biografometrik Nusantara (grafonomi,deteksi kebohogan, tes integritas, )

Selanjutnya

Tutup

Analisis

seringnya kebakaran dapat menggerus kepercayaan masyarakat kepada pemerintah

16 Januari 2025   17:14 Diperbarui: 16 Januari 2025   17:14 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebakaran yang terjadi akhir-akhir ini cenderung meningkat, jangan dianggap remeh merupakan kejadian kecelakaan biasa , seperti biasanya langsung ada pernyataan karena korsleting Listrik, bukan tidak mungkin penyebab kebakaran ini ada kesengajaan keterlibatan manusia dengan motif untuk menimbulkan kerawanan sosial, atau asuransi karena ekonomi semakin sulit, kebakaran ini kalau berlangsung terus dan cenderung meningkat, akan terjadi banyak korban, hal ini secara pelan pelan akan dapat mengerus kepercayaan Masyarakat kepada pemerintah kalau pemerintah tidak hadir segera menolong dan mencegah supaya tidak terulang.

Penyebab Kebakaran dibagi dua yaitu accidental fire,suatu kejadian kebakaran yang tidak terduga atau kebetulan, penyebab kebakaran tidak melibatkan Tindakan manusia yang disengaja untuk menyalakan atau menyebarkan api. kedua incendiary fire,suatu Tindakan pembakaran yang disengaja /intentional burning, dibakar dengan sengaja/deliberately, orang tersebut mengetahui bahwa api tidak boleh dinyalakan.

Kebakaran yang terjadi di DKI Jakarta berdasarkan data dari Dinas penanggulangan kebakaran DKI Jakarta mulai Tahun 2021 sd 2023 kecenderungan terus naik yaitu 322; 382 kemudian 467, sedangkan menurut data dari Pusiknas Bareskrim Polri bahwa kebakaran merupakan bencana yang paling sering terjadi Sejak awal tahun 2024 polri menangani 2408 laporan terkait bencana di seluruh wilayah Indonesia, dari 935 laporan atau 38 ,82% laporan adalah kebakaran.

Yang mengherankan dari data statistik jumlah kebakaran dan penyebabnya di media koran dan digital, minim informasi data penyebab kebakaran karena incendiary (disengaja) atau Arson, hampir seluruhnya akibat kecelakaan /accidental,malah di siaran salah satu tv swasta menyatakan bahwa 90 % penyebab kebakaran dikarenakan korsleting Listrik.Ini yang menjadi masalah,karena korsleting Listrik secara ilmiah bukan penyebab kebakaran tetapi akibat.

Kebakaran yang terus menerus terjadi, hampir tiap hari disiarkan di media elektronik Sebagian besar didominasi kebakaran rumah padat penduduk atau pasar serta fasilitas umum, seperti Pos block pasar baru 10 /9/24 pk 00.43;pasar Randu Gunting Tegal 3/11/24 pk19.30;pasar gubug Grobokan 5/11/24 pk 23.30;pasar trowono Gunung kidul 6/12/24 pukul 01.30 sedangkan rumah padat penduduk johar baru Jakarta pusat 14/12/24 PK 00.45,Gedung RSPP Jakarta 26/8/24,RSU  Arafik Depok 25/7/24 .

Kalau dilihat jam kejadiannya dari beberapa sampel kejadian kebakaran diatas, korbannya adalah tempat usaha  hajat milik orang banyak. Kebakaran terjadi malam hari, ini salah satu tanda- tanda kebakaranan yang disengaja/incendiary, tanda tanda pembakaran ini banyak, missal terjadi hari libur, dokumen- dokumen penting sudah diamankan, ditemukan bekas penghangusan dilantai/trail, dll sedangkan menurut beberapa petugas Damkar kebakaran rumah padat penduduk biasanya berasal dari kamar kontrakan yang tidak jelas orangnya, kondisi ini tidak dapat diabaikan begitu saja oleh penyelidik kebakaran, yang menjadi keanehan adalah Penyebab kebakaran karena kesengajaan /incendiary tidak ada datanya secara kongkret, kondisi ini kalau terjadi terus menerus seperti membiarkan kejahatan pembakaran/arson akan berlindung dibalik kurang dalamnya penyelidikan kebakaran yang disengaja.

Oleh karena itu  yang perlu menjadi perhatian penyelidik kebakaran untuk melakukan penyelidikan lebih dalam, yang menjadi pertanyaan apakah personal penyelidik kebakaran mencukupi untuk melakukan investigasi secara detail dengan kejadian kebakaran yang semakin meningkat, untuk mengatasi ini apakah memungkinkan  diberdayakan  petugas Damkar, karena secara Tugas Pokok Fungsi (Tupoksi) petugas Damkar  dapat melakukan penyelidikan kebakaran juga (permendagri no 16 tahun 2020 dan pergub DKI nomor 264 tahun2016)Tetapi penyelidik Damkar mengalami kesulitan  untuk melakukan penyelidikan kebakaran. Sudah menjadi Protap Polri  setelah peristiwa  kebakaran, petugas Polri  memasang  garis Polisi/Police line di Lokasi kebakaran sehingga petugas Damkar tidak dapat melakukan Tupoksinya yaitu melakukan penyelidikan tetapi   tujuan Petugas Damkar melakukan investigasi bukan tujuan untuk sistem peradilan tetapi untuk evaluasi dan masukan pemerintah daerah.

Dampak bagi korban kebakaran selain kehilangan harta bendanya,modal, pekerjaan ,nyawa serta dokemen dokumen penting, mengakibatkan Orang yang terkena musibah kebakaran sangat menderita, trauma, kehilangan harapan. Keadaan seperti ini dapat menimbulkan kerawanan sosial, potensi kriminal dan kalau pemerintah tidak hadir untuk menolong korban kebakaran ini akan dapat menggerus kepercayaan kepada pemerintah.

Beberapa Kesuliatan Penyelidikan kebakaran karena kesengajaan,adalah sulitnya  penyelidik dapat mengumpulkan tanda- tanda kesengajaan dan merupakan suatu cluster. Contoh tanda penyebab kesengajaan, ditemukan lebih dari satu sumber yang tidak saling berhubungan dan diabu arangnya didapatkan kandungan bahan bakar, tetapi kesulitannya kalau kebakarannya sudah meluas atau sudah parah untuk menemukan tidak saling berhubungan ini yang sulit.kesulitan lain reserse harus bisa menangkap pelakunya, akhirnya untuk mengungkap kasus kebakaran yang disengaja memerlukan waktu lama . Petugas Damkar sebetulnya lebih mudah melakukan penyelidikan kebakaran karena datang ke TKP lebih awal sehingga untuk menentukan Lokasi awal kebakaran lebih mudah,TKP masih aman belum banyak terkontaminasi, mungkin polri dapat bekerjasama dg petugas Damkar dalam melakukan investigasi kebakaran terutama yang tidak mengandung unsur kriminalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun