jalan daan mogot - dok pribadi Pernahkah kalian dengar kata jalan Daan Mogot? Ya! Jalan yang melintasi dua kota dan dua propinsi ini memang terkenal. Alasan utama terkenalnya jalan ini ialah panjangnya jalan ini dari perempatan Grogol hingga ke Tangerang, tepatnya hingga Kantor Pos Pusat Kota Tangerang. Selain itu kemacetan yang hampir terjadi di sepanjang jalan juga salah satu faktor pendukung terkenalnya jalan ini. Jalan Daan Mogot menjadi jalan alternatif utama para pekerja kantoran yang kantornya berada di Tangerang ataupun sebaliknya. Seiring berjalannya waktu, jalan Daan Mogot ini semakin padat dengan kendaraan khususnya kendaraan roda dua. Tapi, tahukah kalian asal nama Daan Mogot tersebut?
kemacetan jalan daan mogot-dok pribadi Ngomong-ngomong soal jalan ini, saya teringatkan waktu masih kecil kala orang tuaku masih sering bolak-balik Jakarta-Tangerang karena pekerjaan, aku hampir tidak tahu cara benar pengucapan Daan Mogot. Satu kali aku menyebutnya Daang Mogod karena terdengar seperti itu namun di waktu yang lain aku pernah menyebutnya Daan Mogok karena tiap aku PP, jalanan selalu macet. Setelah beranjak dewasa, aku tahu bahwa sebenarnya nama jalan itu adalah Daan Mogot. Hahaha. Tak pernah terpikirkan arti dari nama jalan tersebut hingga aku menemukan suatu taman makam pahlawan satu-satunya di Tangerang. Aku rasa sebagai warga kota Tangerang, memiliki taman makam pahlawan ini merupakan suatu kebanggaan. Namanya Taman Makam Pahlawan Taruna.
TMP Taruna (tampak depan-foto pribadi) Di taman inilah Daan Mogot dimakamkan bersama dengan beberapa pejuang lainnya. Daan Mogot lahir di Menado 28 Desember 1928 dan meninggal di Lengkong, Tangerang tanggal 25 Januari 1946 pada umur 17 tahun. Ia adalah seorang pejuang dan pelatih anggota PETA di Bali dan Jakarta pada tahun 1942. Menurut penjaga makam (wawancara saat LDK-Latihan Dasar Kepemimpinan-di sekolah saat kelas 2 SMK), makam ini dibuat untuk mengenang sebuah perang yang terjadi di Tangerang yakni di daerah Lengkong atau sering disebut 'peristiwa Lengkong', yakni pertempuran antara para pejuang dengan tentara Indonesia di hutan Lengkong. Peristiwa ini terjadi ketika Taruna Akademi Militer Tangerang yang dipimpinnya berusaha merebut senjata dari pihak tentara Jepang tanggal 25 Januari 1945. Berkat jasa beliaulah, namanya dijadikan nama jalan yang menghubungkan dua kota bahkan dua propinsi.
Daan Mogot-google.com Saya mengangkat nama Daan Mogot sebagai pahlawan kotaku karena namanya yang ciri khas dan terkenal. Selain itu setelah mengetahui sejarah dibalik nama jalan itu, membuatku semakin bangga tinggal di kota Tangerang. Melihat sejarah hebat dari nama jalan ini tampaknya tidak sebanding dengan fasilitas jalan yang ada. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, jumlah kendaraan pribadi yang semakin meningkat menyebabkan jalan ini menjadi super duper macet dan pastinya menjadi sumber polusi yang cukup besar.
TMP Taruna - dok pribadi Jalan ini juga 'hidup' 24 jam. Maksudnya, jalan Daan Mogot ini tidak pernah sepi walau malam sekalipun karena jalan ini salah satu jalan alternatif utama di Tangerang untuk menuju ke Jakarta. Disepanjang sisi jalan juga banyak industri-industri yang dibangun serta komplek-komplek perumahan yang menambah hiruk-pikuknya jalan Daan Mogot. Namun, dari segala hal tersebut, dari dalam lubuk hati paling dalam, aku tetap bangga memiliki seorang pejuang besar yang rela gugur demi bangsa dan jasadnya disemayamkan di kotaku. Semoga nama besar Daan Mogot bisa juga membesarkan kota Tangerang tercinta yang kini sedang mempercantik diri. Tidak ada yang mustahil, kan.. Selama kita mau mencoba? Liputan berbagai sumber di internet dan dokumentasi pribadi. Sekian liputan saya. Semoga yang tiap hari lewat jalan ini jadi tahu ya, bahwa Daan Mogot itu nama seorang pahlawan loh... Salam hangat.. ^^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya