Mohon tunggu...
luis alvarisi
luis alvarisi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harapan Kaum Disabilitas untuk Memperoleh Haknya di UAJY

26 Oktober 2017   01:25 Diperbarui: 26 Oktober 2017   02:53 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
disabilityrightsfund.org

Pemerintah telah melakukan segala kebijakan yang ada agar mampu menciptakan keadilan dan ketentraman di dalam masyarakat sehingga dapat memenuhi hak masing-masing masyarakat. Pemerintah melakukan kebijakan agar seluruh masyarakat secara merata dapat menikmati fasilitas Negara baik itu untuk masyarakat yang tidak memiliki kekurangan fisik sampai masyarakat yang memliki kekurangan fisik yakni kelompok disabilitas.

Menurut  World Health Organization  (WHO)  disabilitas diartikan sebagai "A restriction or inability to perform an activity in the manner or within the range considered normal for a human being, mostly resulting from impairment" yang dimaksud adalah bahwa disabilitas merupakan keterbatasan sesorang  untuk dapat beraktifitas seperti manusia normal biasa, akibat penurunan kemampuan atau kerusakan terhadap fungsi tubuh tertentu. Misalnya penurunan kemampuan fungsi mata, dimana mata memiliki fungsi untuk melihat namun karena penurunan kemampuan tersebut mata dianggap cacat atau tidak mampu melihat atau biasa disebut kebutaan.

Pemerintah tidak pura-pura buta akan isu ini, pemerintah melakukan berbagai cara untuk menciptakan keadilan untuk memenuhi hak masyarakat. Pemerintah menciptakan guiding block  di trotoar yang adalah jalur khusus untuk para penyandang tuna netra sehingga para penyandang tuna netra tetap dapat melakukan aktivitas mereka dengan leluasa seperti manusia normal lainnya dan dengan bantuan indra lainnya. Pemerintah juga mulai menerapkan SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia) yang ditampilkan dibeberapa saluran program televisi untuk dapat memenuhi hak penyandang tuna rungu. Dan ramp atau bidang miring di beberapa gedung untuk para pengguna kursih roda dan lain sebagainya.

Melihat hal ini juga seharusnya dapat diterapkan di gedung-gedung atau fasilitas umum seperti sekolah, kampus, perkantoran, dan lainnya karena tidak menutup kemungkinan bagi kaum disabilitas juga ingin melakukan aktivitas di fasilitas tersebut, termasuk di Kampus FISIP UAJY gedung  Bunda Teresa. Kampus ini sudah menyediakan beberapa fasilitas di titik-titik tertentu bagi penyandang disabilitas khususunya pengguna kursih roda. Ada beberapa ramp atau bidang miring yang disediakan. Namun beberapa titik tidak tersedia seperti di jalur basement menuju ruang 4004-4007 dan lab komputer serta laintai 4 menuju lab audiovisual. Hal ini tidak menudukung para kaum disabilitas untuk dapat beraktivitas sepenuhnya di kampus FISIP UAJY gedung Bunda Teresa.

Perbedaan akan manusia normal biasa secara tidak langsung menciptakan kelompok atau golongan tertentu di lingkungan sosial terhadap kaum disabilitas. Tanpa disadari kita (manusia biasa) menganggap mereka (kaum disabilitas) terlihat berbeda dengan kita, sehingga kita terkadang tidak melakukan interaksi sosial dengan kaum disabilitas. Padahal kenyataannya sangat banyak dari kaum disabilitas sangat ingin dianggap sama seperti manusia normal lainnya. 

Dari pengalaman teman-teman kaum disabilitas mereka mengatakan bahwa mereka ingin merasakan sekolah bersama teman-teman normal lainnya, mereka ingin merasakan berjalan di tempat umum tanpa dilihat aneh oleh yang lainnya, mereka sangat berusaha untuk dapat menjadi manusia normal pada lainnya, mereka ingin dapat diterima oleh kelompok manusia normal lainnya. Tidak jarang kaum disabilitas menerima cemooh dari lingkungannya karena dianggap berbeda.

Praktik komunikasi politik dapat diterapkan dalam hal hak dan kebebasan kaum disabilitas dalam menggunakan fasilitas kampus FISIP UAJY gedung Bunda Teresa melalui media sosial LINE. Mengapa LINE? Karena menurut pengalaman saya dalam berkampanye iklan mengenai pentingnya keselamatan berekendara semester 6 lalu saya menggunakan media sosial ini untuk dapat meraih aware dan respon masyarakat dengan sangat cepat secara luas karena telah meraih 27.000 likes, 1000 comments dan 17.000 repost. 

Sangat terbukti bahwa kampanye ini sangat berhasil mampu meningkatkan aware dan emotional appeal masyarakat bahkan mereka mempublikasikan kembali (repost) di media sosial pribadinya dan dari komentar-komentar yang diberikan bahkan mereka ingin menerapkan pentingnya keselamatan dalam berkendara. Dalam hal ini khusunya ditujukan bagi seluruh bagian dari Kampus FISIP UAJY gedung Bunda Teresa juga pemiliki yayasan, rektorat, dekan, yang memiliki kekuasaan penuh atas FISIP UAJY, Saya akan mempublikasikan sebuah cuplikan video para kaum disabilitas yang isinya adalah harapan dan keinginan mereka untuk meraih hak sebagai peyandang disabilitas. 

Harapan dan keinginan tersebut termasuk hal-hal yang mereka anggap mampu mendukung mereka dalam beraktivitas seperti fasilitas-fasilitas khusus untuk penyandang disabilitas dan dapat diterima di kelompok manusia normal. Melalui video ini akan membuka pikiran masyarakat dan mampu meraih emotional appeal  bahwa hal- hal seperti cemooh, hinaan tidak pantas mereka terima sehingga mereka dapat diterima dalam lingkungan sosial masyarakat normal lainnya, serta menjelaskan dengan sangat jelas bahwa kaum disabilitas tidak pernah mau terlahir dengan kekurangannya sekarang.

DAFTAR PUSTAKA

Barbotte, E.Guillemin, F.Chau, N. Lorhandicap Group, 2011, Prevalence of Impairments, Disabilities, Handicaps and Quality of Life in the General Population: A Review of Recent Literature, Bulletin of the World Health Organization, Vol.79, No. 11, p. 1047.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun