Dalam kehidupan, individu sebaiknya melihat sesama seperti air dan api. Air yang mengalirkan rasa kehidupan dan kemanusiaan, dan api yang membakar kesalahan dan mengkritik untuk perubahan ke arah yang benar.Â
Ada frasa dari seorang filsuf yang mengatakan homo homini socius yang artinya manusia adalah teman bagi sesamanya dalam kehidupan sosial. Manusia sudah seharusnya dan akan membutukan seseorang dalam berinteraksi dan mengisi kebutuhan.
Sedari kecil, kita yang hidup dalam lingkup keluarga, diajak untuk bersosialisasi dan membuka diri bagi teman yang ada di  luar rumah. Mengobrol, bermain, berpetualang dan belajar mengasah kemampuan. Sudah barang tentu, kita mendapat pengalaman yang luar biasa menakjubkan bersama teman.Â
Seiring pertumbuhan dan perkembangan, sedari kecil banyak teman yang menghampiri, ditemukan dan dipisahkan. Kita berpikir, bagaimana dapat menjalin pertemanan yang berakhir menjadi persahabatan (dalam waktu yang lama). Setidaknya teman hadir dalam proses kehidupan, karena pada umumnya orang datang pada diri saat sudah menjadi orang dan sukses.
Saat berteman, perhatian adalah awal dari keakraban, karena jika kita perhatian pada teman, tercipta rasa "aku adalah kamu dan kamu adalah aku" dan ada saat susah dan senang. Memberikan perhatian pada apa yang teman kita sukai merupakan hal yang baik, namun dalam batasan hal yang wajar.
Ada kelebihan dan kekurangan, dalam berteman kita dapat saling melengkapi dan bukan untuk memanfaatkan teman. Kita hendaknya menyampingkan kepentingan diri sendiri dan tidak menjadikan teman sebagai "batu loncatan" dan melupakannya.Â
Berkomunikasilah dengan baik, mencari topik bahasan yang menarik dan sesuai dengan selera. Berikan pada teman kritik dan harapan yang membangun. Semangati temanmu, karena teman dapat mengembalikan gairah hidup.
Buatlah rencana apababila ada waktu luang, dengan mengajak temanmu berjalan jalan, menonton di bioskop, karaokean, mencoba sesuatu yang baru dan unik, melakukan hobi, bertukar pikiran, dengan itu tercipta pengalaman yang tak terlupakan dan akan dikenang.Â
Dalam berteman, aturlah "jarak" yang wajar, agar selalu ada kerinduan untuk mengobrol. Dilain sisi, sedekat apa pun dengan teman, teman tetaplah orang lain. Ketika pertemanan terlalu dekat, mundurlah sedikit, dan jika pertemanan sudah renggang, mendekatlah.
Saling mendukung antarteman jika sedang mengikuti perlombaan dan kegiatan, memberi motivasi dan semangat jika teman mendapat masalah dan kegagalan. Terkadang sebagai teman, haruslah menjadi pendengar yang baik saat teman mencurahkan isi hati, mungkin perasaan kembali baik ketika memberikan kata kata yang menyenangkan untuk teman.
Ketika berteman saling menolong, mengucapkan terima kasih dan minta maaf, agar tercipta keselarasan.