Mohon tunggu...
luhut simor
luhut simor Mohon Tunggu... Insinyur - NAMA dan MARGA

LUHUT SIMOR Sangat mencintai Indonesia sebagai Tanah air dan Tumpah darahku, senang berbagi dan Peace Full.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menolong Generasi Muda Indonesia Lulusan SMP Sederajat

28 Juni 2016   10:49 Diperbarui: 7 Juli 2017   09:03 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Program penerimaan siswa SMA/SMU setiap tahun harusnya menjadi hadiah istimewa dari Negara atau Gift kepada generasi muda Indonesia, kepada menteri Dikdas Pak Anies Baswedan ini perlu kajian serius karena kita membuat kita sendiri jadi "Pembohong" dan melenceng dari tujuan "Pendidikan Bangsa". Bila data lulusan SMP sederajat diperbaiki setiap tahun, mungkin tidak ada lagi kejadian "kefrustasian Murid/siswa mencari pelarian ke tawuran, alkohol, sex bebas dan Psikotropika dlsb, memang penyimpangan itu pasti ada tetapi nominalnya bisa ditekan serendah-rendahnya bahkan nol". Mengapa DEMIKIANN?????? karena Negara "INGKAR JANJI KEPADA RAKYATNYA DAN GENERASI MUDA" yang mana, yang diingkari itu adalah :

1. Wajib belajar 12 tahun (6 tahun SD, 3 tahun SMP, 3 tahun SMA/SMK) realitanya masih ada lulusan SMP harus sekolah di swasta  yang tidak layak karena alasan nilai rendah (mengapa tidak dibalik, setiap murid atau siswa tidak berkembang dididik secara khusus di sekolah Favorit), akhirnya ada kesimpulan kepada siapakah Wajib belajar itu? Akibat gagal bayar Generasi Muda Potensil menjadi Pengangguran.

2. Pemberian Dana Pendidikan 20% tidak tepat sasaran karena perbedaan persepsi antara Eksekutif dan Legislatif sehingga tercipta kecenderungan "pengaburan Sasaran Pembangunan Pendidikan bertameng Penyediaan Sumberdaya Manusi Andal"

3.Seharusnya sesuai amanat Pembukaan UUD 1945 semua generasi muda itu wajib dididik sekalipun hasil akhirnya berbeda SDM, biarlah terseleksi secara alami sehingga tidak melanggar HAM Generasi Muda Indonesia.

4. Pendidikan Nasional harus terhindar dari dikotomi Politik dan Kastanisasi si Kaya dan si Miskin atawa si Kuat dan si Lemah yang pasti semua wajib sekolah hingga 12 tahun. Mempersiapkan SDM Indonesia sebagai modal awal selama 12 tahun atas biaya negara sesuai kemampuan.

5. Batasan kemampuan intelektual generasi muda jangan dipolitisir untuk kepentingan Politik dan Personal, dlsb tetapi biarlah berkreasi sesuai perkembangann zaman dengan tuntunan dan Pengawasan yang ketat.

Apabila kelima permaslahan diatas maka pasti, Negara dan Kita semua sudah menolong generasi muda kita sesuai cita-cita nasional "MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA". Semoga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun