Mohon tunggu...
Luhur Satya Pambudi
Luhur Satya Pambudi Mohon Tunggu... profesional -

Seorang lelaki sederhana yang suka menulis cerpen, soal sepak bola, dan bisa pula perihal lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Mitos yang Masih Berlaku di Piala Dunia 2010

9 Juli 2010   12:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:58 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="attachment_189582" align="alignleft" width="260" caption="Giovanni van Bronckhorst, kapten Belanda. (Getty Images)"][/caption] Ada sejumlah data dan fakta sejarah dalam Piala Dunia yang akhirnya menjadi mitos tersendiri setiap kali turnamen berlangsung dari masa ke masa. Ketika Piala Dunia 2010 diselenggarakan di Afrika Selatan, ternyata ada mitos yang masih tetap berlaku, seperti yang tersebut di bawah ini. Juara bertahan Piala Dunia selalu gagal mempertahankan gelarnya sejak Piala Dunia 1966. Hanya Italia (1934 dan 1938) serta Brasil (1958 dan 1962) yang berhasil meraih gelar dua kali berurutan. Italia –juara Piala Dunia 2006- sudah harus pulang awal dari Afrika Selatan karena gagal di babak penyisihan. Belum pernah ada tim juara Piala Konfederasi, lalu berhasil menjadi juara Piala Dunia. Setelah menjadi juara Piala Konfederasi 2009, Brasil pun kandas di perempat final Piala Dunia 2010. Setiap kali Brasil dan Belanda bertemu di babak knock-out Piala Dunia, pemenang pertandingan tersebut selalu tampil di final. Brasil mengalaminya di tahun 1994 dan 1998, sementara Belanda membuktikannya di tahun 1974 dan 2010. Sejak Piala Dunia 1998, salah satu tim finalis pasti berkostum Adidas, yaitu : Prancis (1998), Jerman (2002), Prancis (2006), dan Spanyol (2010). Pemain bemomor 13 di tim Jerman selalu pemain yang memiliki peranan penting. Di Afrika Selatan ada nama Thomas Mueller sebagai salah satu bintang Jerman yang bersinar terang. Jaman dahulu tersebutlah nama Gerd Mueller, Rudi Voeller, dan Michael Ballack yang terkenal dengan kostum nomor 13. Masih ada mitos lain, seperti Belanda yang selalu gagal menjadi juara, meski pernah dua kali berurutan tampil di final Piala Dunia (1974 dan 1978). Jika Belanda kalah lagi di final Piala Dunia 2010, maka ada satu mitos lagi yang belum pupus. Sementara itu ada pula sebuah fakta baru, yaitu bahwa tim dari Eropa ternyata mampu menjadi juara dunia di luar benuanya sendiri. Kedua finalis Piala Dunia Afrika Selatan adalah tim-tim benua biru, sehingga juaranya pun sudah pasti wakil zona Eropa. Selama ini ada mitos bahwa hanya Brasil yang mampu menjadi juara di luar benuanya, terbukti mereka mampu menjadi juara di Eropa (Swedia 1958) dan Asia (Korea-Jepang 2002), selain di benua Amerika sendiri (Cili 1962, Meksiko 1970, dan Amerika Serikat 1994).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun