Mohon tunggu...
Luhur Satya Pambudi
Luhur Satya Pambudi Mohon Tunggu... profesional -

Seorang lelaki sederhana yang suka menulis cerpen, soal sepak bola, dan bisa pula perihal lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengenang Permen Tahun 80-an

4 April 2010   12:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:00 2794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Permen rasa mint alias rasa pedas atau semriwing yang ngetop di tahun 80-an, antara lain adalah Strepsils, Davos, dan Tic Tac. Almarhum bapakku adalah penggemar berat Strepsils dan Davos, sementara anak-anaknya lebih suka Tic Tac yang mungil bentuknya, jadi tak terlalu pedas. Aku sempat tidak pernah memerhatikan apakah Strepsils masih ada, tapi ternyata masih eksis dan ada iklannya pula sekarang. Sementara Davos dan Tic Tac jelas masih dijual. Tapi saat ini seperti sudah ada duplikatnya, yaitu : Permen Woods (Strepsils), Boom(Davos), dan Frozz(Tic Tac).

Permen rasa kopi paling populer di tahun 80-an tentu saja adalah Chelsea dengan kotak kemasannya yang khas banget dan sekarang mungkin kedudukannya sudah digantikan oleh Kopiko.

Permen rasa buah yang mungil dan berwarna-warni, yang jadi favorit anak-anak tahun 80-an adalah Cocorico. Masih ada tidak ya permen ini, atau mungkin ada produk yang jadi duplikat Cocorico jaman sekarang ini?

Aku terinspirasi membuat tulisan ini saat lagi makan permen Woods rasa lemon, yang membuatku terkenang pada Strepsils rasa lemon, yang sering kuminta pada bapakku saat masih bocah dulu. Aku juga baru sadar bahwa kegemaranku mengonsumsi permen rasa mint ternyata sama dengan kebiasaan almarhum bapakku.

(tulisan ini aslinya kutulis pada tahun 2008, sempat terpajang di blog fs dan note fb-ku)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun