Mohon tunggu...
Luhur Satya Pambudi
Luhur Satya Pambudi Mohon Tunggu... profesional -

Seorang lelaki sederhana yang suka menulis cerpen, soal sepak bola, dan bisa pula perihal lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dua Malam Meriah di Bentara Budaya Yogyakarta

8 April 2010   17:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:54 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

'Jazz Mben Senen' Edisi Khusus

Ada dua malam berurutan terdapat suasana meriah di Bentara Budaya Yogyakarta. Senin, 5 April 2010 acara mingguan ’Jazz Mben Senen’ jauh lebih riuh rendah ketimbang biasanya. Penonton yang hadir nyaris tidak menyisakan ruang kosong di halaman BBY. Ada yang duduk lesehan, banyak juga yang berdiri, dan sebagian lagi berada di luar pagar. Malam itu memang ada tema khusus bertajuk ”Umbul Donga” bagi Singgih Sanjaya, musisi Yogyakarta berkaliber internasional yang sekitar tiga pekan silam terkena stroke. Maka hadirlah nama-nama kondang yang merupakan teman baik beliau sebagai pengisi acara, seperti penyanyi keroncong Waljinah, Dwiki Dharmawan, Iga Mawarni, dan Trie Utami, juga penyanyi jazz muda dari Jakarta, Farah Dibaj Fuadi alias Farah Di. Selain mereka, ada nama Djaduk Ferianto, pelopor aksi solidaritas bagi sang sahabat serta anggota Komunitas Jazz Yogyakarta yang biasa tampil dalam ’Jazz Mben Senen’. Ada sesi berdoa bersama yang dipimpin oleh ustad Anant –yang aslinya dulu rocker- bagi kesembuhan kembali Singgih Sanjaya. Semoga beliau segera sehat dan mampu menghasilkan karya hebat lagi. Amin.

Farah Di tampil menawan diiringi big band –dengan dominasi brass section- membawakan sejumlah nomor lagu jazz standar. Dwiki Dharmawan dengan sekadar pianika memainkan lagu yang dibuatnya secara spontan, judulnya ’Blues For Today’ bersama dengan musisi Jogja pengiringnya tanpa latihan sekalipun, tapi asyik sekali lagunya disimak.

Ibu Waljinah lantas menyanyikan dua lagu keroncong ’Ayo Ngguyu’ dan ’Tanjung Perak’ dengan iringan sebuah orkes keroncong yang personelnya masih muda semua.Berikutnya Iga Mawarni membawakan ’Simfoni yang Indah’, ’Esok kan Masih Ada’, dan lagunya sendiri yang paling terkenal ’Kasmaran’. Putri Solo tersebut tampak ayu dan anggun dengan suaranya yang menyejukkan hati. Trie Utami kemudian lebih banyak berimprovisasi dengan Djaduk Ferianto dkk. Dia mengajak sejumlah vokalis jazz perempuan yang hadir malam itu mengekspresikan diri semaunya bersama dirinya. Di tengah-tengah improvisasi, Trie Utami serta merta bisa menyanyikan ’Girl from Ipanema’ dan juga ’Terajana’. Penonton bertepuk tangan riuh penuh kekaguman menikmati aksi mereka.

Para musisi jazz Jogja kemudian menutup Senin malam yang meriah itu. Di antara mereka ada Rika, putri tetanggaku yang menjadi satu-satunya pemain saksofon perempuan yang ikut bermain. Aksi kocak Bambang Gundul dan Lusy Laksita sebagai duet pembawa acara juga layak sekali diapresiasi. Kata-kata mereka membuat malam itu menjadi terasa begitu hangat.

[caption id="attachment_114046" align="alignnone" width="212" caption="Foto : facebook"][/caption] Pembukaan ’Benny & Mice Expo’

Selasa malam, 6 April 2010 BBY kembali kedatangan orang-orang yang apresiatif terhadap karya seni. Acaranya adalah pembukaan ’Benny & Mice Expo’ yang diisi dengan dialog bersama Benny Rachmadi dan Muhammad Misrad (Mice), duet kartunis jenius pencipta karakter tokoh Benny dan Mice. Ketika ditantang untuk membuat komik dengan tema khusus Jogja, mereka bilang bahwa perlu tinggal di Jogja selama sekitar dua bulan untuk bisa melakukan ekplorasi habis-habisan. Terdapat dua meja penuh makanan dan minuman yang bisa dinikmati dengan bebas oleh para hadirin di halaman, sementara acara pameran dimulai. ’Benny & Mice Expo’ menampilkan Pameran Kartun Benny & Mice 1997-2010, Pameran Peduli Pemanasan Global, Bazar Komik Pilihan, dan dua acara workshop yang telah berlangsung 7 April 2010. Sementara acara pameran berlangsung 6-15 April 2010. Dalam Pameran Peduli Pemanasan Global terdapat pula karya Benny & Mice yang menghiasi buku populer ’Hidup Hirau Hijau’ yang baru diterbitkan oleh Gramedia. Bagi para penggemar kartun dan mereka yang peduli masalah sosial politik maupun lingkungan hidup pasti tak akan melewatkan acara menarik tersebut. Benny & Mice tidak hanya membuat kita terhibur, tapi juga bisa membuat kita bertambah wawasan dan berpikir cerdas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun