Ketika sekian bulan silam ada rame-rame kasus kriminalisasi duet pemimpin KPK Chandra-Bibit oleh Anggodo Widjoyo, saya mencoba membuat opini sederhana yang mencoba mengungkap sisi lain kisah tersebut, cukup dengan 100 kata saja dan mungkin bersifat fiksi. Tulisan ini bisa jadi aktual kembali saat ini.
Alasan Sesungguhnya : Takut Kuwalat
Aparat penegak hukum bukannya menganakemaskan pengusaha yang namanya sama dengan sepupu Anoman itu, melainkan mereka mungkin kadung menganggapnya bagaikan bapak mereka sendiri. Bapak yang membelikan mobil baru, membayari liburan ke luar negeri, atau sekadar mentraktir mereka masakan lezat dari restoran mewah. Jadi apa saja yang dia minta, mereka menurut saja seakan-akan mematuhi apa kata orang tuanya. Ketika bapak mereka tersandung masalah, jelas mereka berupaya keras menyelamatkannya. Mereka tak berani melakukan apa yang khalayak ramai inginkan, karena rupanya mereka takut kuwalat kepada si bapak yang baik hati. Mereka lupa, mestinya mereka berbakti semata kepada ibu pertiwi serta membela kebenaran dan keadilan.
25 November 2009
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H