Mohon tunggu...
Luh Putu Kusuma Ririen
Luh Putu Kusuma Ririen Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Komunikasi dan Pengembangan Program

Lebih dari 10 tahun berkecimpung di bidang komunikasi strategis untuk isu pemberdayaan masyarakat dan kelompok rentan, kesetaraan gender, energi bersih dan terbarukan, serta pembangunan berkelanjutan. Hingga saat ini aktif dalam pendampingan kepada LSM-LSM di tingkat lokal untuk pengembangan organisasi dan pengembangan program serta penggalangan dana untuk proyek-proyek berdampak.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemberdayaan UMKM untuk Memajukan Kesejahteraan Perempuan

11 Agustus 2024   17:45 Diperbarui: 12 Agustus 2024   10:11 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para penerima manfaat program pada kegiatan pelatihan UMKM yang diadakan oleh BWCC bertempat di Kubu Bali WCC, Tabanan, Bali (Sumber: BWCC, 2024)

Bali Women Crisis Centre (BWCC) menyelenggarakan program Gerobak untuk Perempuan Pejuang Kuliner Tabanan yang didukung oleh Grab Indonesia di bawah Program Percaya 2024 berkolaborasi dengan BenihBaik.com. Periode pelaksanaan program adalah bulan April hingga November 2024. Program ini berkomitmen untuk untuk memberdayakan 10 orang perempuan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang usaha kuliner terutama yang berdomisili di wilayah Kabupaten Tabanan, Bali. 

"Program ini dilaksanakan dengan beberapa kegiatan, yaitu kegiatan survei dan seleksi penerima manfaat program, kegiatan pelatihan atau peningkatan kapasitas bagi perempuan pelaku UMKM di bidang kuliner, dan kegiatan distribusi sarana untuk berjualan yaitu gerobak untuk mengembangkan usaha kuliner. Kami mengapresiasi secara positif bantuan yang diberikan oleh Grab Indonesia untuk memajukan kesejahteraan perempuan," ujar Ni Nengah Budawati, Direktur BWCC.

Program ini dilatarbelakangi oleh situasi UMKM yang memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia dan juga merupakan tulang punggung ekonomi nasional. UMKM memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja, dan pengentasan kemiskinan. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM menyumbang lebih dari 60% PDB Indonesia dan menyerap lebih dari 97% total tenaga kerja di Indonesia.

Jumlah UMKM di Indonesia terus berkembang pesat dan menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, terdapat sekitar 64 juta UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Di Provinsi Bali sendiri UMKM juga menjadi pilar penting bagi ekonomi daerah. Terdapat sekitar 800.000 UMKM yang beroperasi di Bali dengan berbagai bidang usaha mulai dari kerajinan, pariwisata, perdagangan, hingga kuliner. Bidang kuliner merupakan salah satu sektor UMKM yang sangat berkembang dan memiliki potensi besar di Bali, khususnya di Kabupaten Tabanan. 

Kalangan perempuan sebagai pelaku UMKM di tingkat lokal mengandalkan usaha mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Namun, tantangan-tantangan masih dihadapi oleh para pelaku UMKM termasuk dalam mengakses permodalan, manajemen usaha, dan pemasaran. Maka, berdasarkan pada permasalahan tersebut, program Gerobak untuk Perempuan Pejuang Kuliner Tabanan diimplementasikan dalam rangka memberikan dukungan kepada para perempuan pelaku UMKM. 

Di dalam kegiatan pelatihan bagi penerima manfaat program yang dilaksanakan pada bulan Juni 2024, BWCC secara khusus menyampaikan beberapa topik sebagai materi pelatihan, antara lain cara menghitung HPP dan harga jual, cara menghitung stok produk dan pemilihan kemasan, pencatatan keuangan usaha, dan penggunaan kasir digital melalui aplikasi Kasir Warung. Dengan adanya materi-materi pelatihan tersebut, para penerima manfaat program diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh dan secara optimal dapat mengembangkan usaha kuliner serta meningkatkan layanan bagi konsumen atau pelanggan. 

Kegiatan pelatihan UMKM bagi penerima manfaat program dengan topik materi tentang penghitungan stok produk (Sumber: BWCC, 2024) 
Kegiatan pelatihan UMKM bagi penerima manfaat program dengan topik materi tentang penghitungan stok produk (Sumber: BWCC, 2024) 

Kegiatan distribusi bantuan gerobak sebagai sarana berjualan kemudian dilaksanakan pada rentang bulan Juli 2024 kepada penerima manfaat. Para penerima manfaat program melakukan aktivitas berjualan berbagai produk kuliner yang kini dapat dinikmati oleh para pelanggan, seperti makanan khas Bali maupun makanan atau penganan lainnya dan berbagai jenis minuman. Area berjualan tersebar di beberapa desa di banjar-banjar yang berada di wilayah Kabupaten Tabanan, antara lain di Banjar Kekeran, Banjar Penatahan, Banjar Tegayang, Banjar Bedugul, Banjar Batukambing, dan Banjar Bedugul. 

Penerima manfaat program dan bantuan gerobak sarana berjualan (Sumber: BWCC, 2024) 
Penerima manfaat program dan bantuan gerobak sarana berjualan (Sumber: BWCC, 2024) 

Salah satu penerima manfaat program, Ni Ketut Rusmiati, menyampaikan bahwa dengan adanya bantuan gerobak ia berharap agar kegiatan berjualan yang dilakukan semakin lancar dan digemari pelanggan. Kini ia dapat menjual berbagai jenis kuliner, seperti tipat cantok, jajanan, dan minuman es dengan sarana gerobak. Penerima manfaat program lainnya, Ni Wayan Suciati, juga mengungkapkan rasa syukurnya terhadap bantuan yang diperoleh, "Sebelumnya saya berjualan dengan meja biasa, menunya ayam betutu yang menjadi ciri khas dari awal berjualan. Semoga dengan bantuan gerobak ini penjualan dan rezeki bisa lebih lancar, saya berterima kasih dengan adanya program ini," ungkapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun