Mohon tunggu...
Luh Putu Wijayanti
Luh Putu Wijayanti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Long Life education

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

3.2.a.4.2 Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi - Modul 3.2

4 Mei 2023   12:09 Diperbarui: 4 Mei 2023   12:24 14299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salam bahagia Sobat Kompasiana dan Bapak/Ibu guru hebat!

Hai CGP (Calon Guru Penggerak) angkatan 7! Kita sudah berada pada fase eksplorasi konsep tentang forum diskusi. Dua tujuan yang akan dicapai dalam proses belajar ini diawali dengan suguhan studi kasus. Dua studi kasus dengan permasalahan yang kerap dijumpai pada  kehidupan nyata, menguak ikatan emosional bagi para pembacanya terutama bagi seorang guru.

Kasus pertama permasalahan yang dihadapi oleh Bu Lilin 

Ibu Lilin adalah salah satu guru di SMP favorit yang selalu diincar oleh para orang tua.  Sekolah tersebut juga selalu menduduki peringkat I rerata perolehan nilai UN. Murid-murid begitu kompetitif memperoleh nilai ulangan dan prestasi lainnya, dan dalam keseharian proses belajar mengajar, murid terlihat sangat patuh dan tertib. Bahkan, ada yang bergurau bahwa murid di sekolah favorit tersebut tetap antusias belajar meskipun jam kosong. 

Keadaan berubah semenjak regulasi PPDB Zonasi digulirkan.  Ibu Lilin mulai sering marah-marah di kelas karena karakter dan tingkat kepandaian murid-muridnya yang heterogen.  Sering terdengar, meja guru digebrak oleh Ibu Lilin karena kondisi kelas yang susah dikendalikan. Apalagi, jika murid-murid tidak kunjung paham terhadap materi pelajaran yang Ibu Lilin jelaskan.  Seringkali, begitu keluar dari kelas, raut muka Ibu Lilin merah padam dan kelelahan.  Suatu hari, ada laporan berupa foto dari layar telepon genggam yang menunjukkan tulisan tentang Ibu Lilin menjadi bulan-bulanan murid-murid di grup WhatsApp. 

Beberapa murid dipanggil oleh Guru BK.  Ibu Lilin juga berada di ruang konseling saat itu, beliau marah besar dan tidak terima penghinaan yang dilontarkan lewat pesan WA murid-muridnya. Bahkan, beliau memboikot, tidak akan mengajar jika murid-murid yang terlibat pembicaraan tersebut tidak dikeluarkan dari sekolah. Kasus tersebut terdengar pula oleh guru-guru sekolah non favorit. “Saya mah sudah biasa menghadapi murid nakal dan bebal.” Kata Bu Siti, yang mengajar di sekolah non favorit. 

Pertanyaan :
Bagaimana Anda melihat kasus Ibu Lilin ini?
Hubungkan dengan segala aspek yang bisa didiskusikan dari materi modul ini, apa yang akan Anda lakukan apabila Anda sebagai Kepala Sekolah.

Jawaban Studi Kasus 1 :

Saya melihat kasus bu Lilin sangat bangga mengajar siswa yang suka berkompetisi serta patuh dan tertib. Saat jam kosong  para siswa sangat memanfaatkan waktu untuk belajar atau membuat tugas, hal tersebut membuat suasana hati Ibu Lilin bahagia. Tetapi setelah regulasi zonasi terjadi, Ibu Lilin bawaan hatinnya kesal dan marah karena melihat  karakter dan tingkat kepandaian murid-muridnya yang heterogen serta susah di kendalikan. Melihat peristiwa tersebut Ibu Lilin tidak memperhatikan aset yang ada disekolah. Seharusnya Ibu Lilin menerapkan pembelajaran diferensiasi dengan memerhatikan beberapa strategi pembelajaran seperti diferensiasi konten, proses, maupun hasil serta menerapkan budaya positif dan pembelajran sosial dan emosional. Ketika peristiwa itu terjadi seharusnya Ibu Lilin melakukan tektik STOP  dan melakukan coaching dan mengenali potensi muridnnya. Mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola pembelajaran dikelas dengan kondisi murid yang memiliki keunikan dan karakteristik beragam. Selain itu, melakukan kesepakatan kelas di awal pembelajaran untuk mengetahui kebutuhan belajar murid.

Jika saya menjadi Kepala Sekolah yang saya lakukan terhadap Ibu Lilin adalah mengajak diskusi bersama dengan santai sambil coaching, mengajak melakukan teknik STOP serta menuntun Ibu Lilin untuk mengambil keputusan dengan memahami tiga (3) prinsip, empat (4) paradigma dan sembilan (9) langkah pengambilan dan pengujian  keputusan. sehingga Ibu Lilin dapat menyadari bahwa beliau harus memanfaatkan aset sekolah dengan tidak melihat kekuatan bukan kekurangan .

kasus kedua yaitu permasalahan yang dihadapi oleh Pak Pupur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun