Mohon tunggu...
Luh Nitra Aryani
Luh Nitra Aryani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S3

PNS/Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pendidikan dan Kekuasaan: Peran Orang Tua dalam Menentang Kekuasaan di Sekolah

5 Desember 2024   19:24 Diperbarui: 5 Desember 2024   19:28 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto Ilustrasi, Sumber: Dokumentasi) 

Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat dan dapat menjadi alat untuk melawan kekuasaan. Pendidikan tidak hanya berfungsi sebagai sarana transfer pengetahuan, tetapi juga sebagai platform untuk mempromosikan pemikiran kritis, kesadaran sosial, dan advokasi terhadap keadilan. Penyalahgunaan kekuasaan dalam pendidikan sering kali muncul dalam bentuk intimidasi, diskriminasi, dan perlakuan tidak adil oleh pendidik terhadap siswa, yang dapat menciptakan lingkungan yang berbahaya dan merugikan bagi perkembangan siswa. Melibatkan orang tua dan komunitas dalam pendidikan dapat menciptakan dukungan kolektif untuk melawan otoritas.

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam melawan kekuasaan di sekolah. Mereka dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung melalui berbagai cara. Misalnya dengan menjalin komunikasi yang baik dengan pihak sekolah, termasuk guru dan administrator, serta mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi di sekolah. Orang tua harus mendidik anak-anak mereka tentang hak-hak mereka dan cara mengenali perilaku yang tidak pantas. Dengan memberikan pengetahuan ini, anak-anak dapat lebih siap untuk melawan otoritas dan melaporkan kejadian yang mereka alami atau saksikan.

Orang tua perlu aktif mengawasi pergaulan anak-anak mereka, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Hal ini termasuk mempertemukan teman-teman anak dan aktivitas mereka untuk memastikan bahwa anak tidak terpengaruh oleh perilaku negatif atau terlibat dalam tindakan bullying. Menurut data yang dihimpun oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) telah sekitar 3.800 kasus perundungan di Indonesia sepanjang tahun 2023, sebanyak 1.478 telah dilaporkan. Angka ini meningkat tajam jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2022 sebanyak 266 kasus bullying yang dilaporkan, serta 53 kasus pada 2021. Jenis bully nya pun beragam, dari kasus bullying fisik (55,5%),  bullying verbal (29,3%) dan bullying psikologis (15,2%).

Orang tua memainkan peran krusial dalam mendukung anak-anak mereka yang menjadi korban otoritas kekuasaan di sekolah. Orang tua perlu rutin bertanya tentang kehidupan sehari-hari anak, termasuk interaksi sosial mereka di sekolah. Dukungan yang tepat dapat membantu anak mengatasi trauma dan membangun kembali kepercayaan diri mereka, menciptakan lingkungan yang aman bagi anak untuk berbicara tentang pengalaman mereka. Dorongan, dan penguatan positif dapat membantu anak merasa lebih baik tentang diri mereka. Intinya menjaga komunikasi tetap terbuka antara orang tua dan anak sangat penting agar anak merasa nyaman untuk berbagi pengalaman atau masalah di masa depan.

Penting bagi orang tua untuk mendidik anak-anak tentang hak-hak mereka dan cara mengenali perilaku yang tidak pantas. Dengan pengetahuan ini, anak-anak dapat lebih siap untuk melawan perlindungan kekuasaan dan tahu kapan serta kepada siapa mereka harus melapor, sehingga tercipta lingkungan pendidikan yang lebih aman dan adil bagi semua siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun