Hallo Perkenalkan Nama saya Luh Ayu Widiantari dari mahasiswa Undiksha Singaraja Bali, Saya Merupakan salah satu bagian dari prodi S1 manajemen yang  akan sedikit menceritakan kegiatan observasi ketika berkunjung pada salah satu Panti Asuhan Di Bali Yaitu panti asuhan Ananda Sevadharma yang beralamat di Dusun Banjar Sema Desa Sangsit ( Sebelah SMAN 1 Sangsit ), Sawan, Buleleng Regency, Bali 81171. Pada Hari Senin tanggal 16 Mei 2022 kemarin Saya Bersama 3 Orang teman lainnya berkunjung Kepanti Tersebut. Setibanya  kami disana, saya dan ketiga teman saya merasa sangat nyaman Ketika  melihat dan merasakan langsung udara segar pada panti tersebut.
Nah Sebelum itu Perlu kalian semua ketahui bahwa latar belakang dari panti asuhan Ananda Sevadharma adalah ada seseorang  relawan yang mengajak kurang lebih 5 orang anak-anak di suatu desa. Lalu tiba-tiba seorang relawan tersebut pindah ke Jakarta sehingga anak-anak tersebut dititipkan oleh Bapak yang dikenal dengan sebutan nama Dada yang merupakan sebagai pengasuh panti Asuhan Ananda sevadharma sekaligus pembina yayasan, sehingga seiring berjalannya waktu Bapak dada mencoba untuk mengajak 5 orang anak tersebut, kemudian setelah itu orang-orang sekitar mulai mendengar tentang adanya yayasan tersebut sehingga ada beberapa orang tua mulai menitipkan anaknya.
Ketika kami berempat melakukan sesi wawancara pada Bapak Dada, ada beberapa hal-hal penting yang kami tanyakan salah satunya yaitu Kegiatan Rutin Sehari-hari Anak asuh Panti Asuhan Ananda Sevadharma yaitu yoga/meditasi yang dilakukan setiap pagi setelah bangun tidur, dengan dilakukan kegiatan yoga ini bertujuan untuk sebagai pengontrol diri dan juga belajar untuk bersabar dalam mengahdapi segala hal atau situasi.Â
Setalah melakukan yoga mereka dibagi menjadi 2 kelompok untuk membagi tugas memasak dan membersihkan halaman panti. Lalu di siang hari setelah mereka pulang dari sekolah mereka diberikan waktu secara cukup untuk istirahat dan makan kapanpun Ketika mereka lapar dibebaskan selayaknya mereka berada di asal rumah masing-masing.
Kami juga dapat informasi dari bapak dada bahwa anak-anak yang berada dipanti asuhan Ananda sevadharma  bukan semata-mata anak yang tidak mempunyai orang tua, tetapi juga anak yang kurang beruntung dalam hal ekonomi sehingga anak-anak tersebut tidak dapat melanjutkan Pendidikan dengan pantas dan baik untuk kedepannya.Â
Lalu ada beberapa anak asuh yang di asuh oleh panti asuhan Ananda sevadharma yang mana masih memiliki orang tua lengkap tetapi tidak beruntung dalam hal ekonomi sehingga anak tersebut dibiayai oleh panti asuhan Ananda sevadharma dengan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan yang mana salah satunya dapat surat rekomendasi dari dinas social sehingga anak tersebut dapat tinggal Bersama dengan orang tuannya namun tetap dibiayai oleh panti asuhan Ananda sevadharma agar dapat melanjutkan Pendidikan hingga Keperguruan Tinggi.
Adapun hal yang sangat saya kagumkan yaitu Panti asuhan Ananda sevadharma mengajak para anak asuhnya untuk belajar berwirausaha. Dimana ada beberapa usaha yang dijalankan oleh Panti asuhan Ananda sevadharma yaitu berkebun segala jenis sayur-sayuran dan buah-buahan seperti terong,bayam, papaya,sawo dll. Nah hasil dari berkebun tersebut yang nantinya akan dijual dan dinikmati sendiri sehingga ada pemasukan untuk sumberdana yang ada.Â
Selain itu kegiatan usaha yang dilakukan juga membuat dan menjual pupuk kambing yang mana kondisi pasarnya sangat laris hingga terjual sampai luar bali dan kegiatan usaha yang dilakukan selanjutnya yaitu usaha bakery yang dibarengi dengan menambah pengetahuan dan mengasah skill dari anak asuh panti asuhan Ananda sevadharma.
Dapat saya dan teman-teman simpulkan bahwa kita perlu sadar dengan apa yang sudah tuhan berikan, kita harus bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki terutama memiliki kedua orang tua yang mampu dalam hal ekonomi setidaknya orang tua kita mampu dalam membiayai kita sekolah terutama sampai keperguruan tinggi. Ada kalanya kita sebagai anak harus bisa melihat orang-orang disekitar bahwa masih banyak anak yang memiliki orang tua namun tidak beruntung dalam hal ekonomi sehingga orang tua menitipkan anaknya kepada Yayasan panti asuhan sehingga kita sebagai anak jauh terhadap orang tua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H