Mohon tunggu...
Luh ayu widiantari
Luh ayu widiantari Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pendidikan Karakter Dharma Agama dan Dharma Negara

2 Mei 2022   09:14 Diperbarui: 11 Mei 2022   15:11 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bagi Indonesia sekarang ini, pendidikan karakter juga berarti melakukan usaha sungguh- sungguh, sitematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia. 

Dengan kata lain, tidak ada masa depan yang lebih baik yang bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa meningkatkan disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat belajar yang tinggi, tanpa mengembangkan rasa tanggung jawab, tanpa memupuk persatuan di tengah-tengah kebhinnekaan.

Munculnya pendidikan karakter sebagai wacana baru pendidikan nasional bukanlah fenomena yang mengejutkan. Perkembangan sosial politik dan nasional saat ini  cenderung menekankan pada karakter negara. Menurut Battitich (2008), kepribadian mengacu pada seperangkat sikap, perilaku, motivasi, dan keterampilan.

Kepribadian mencakup sikap ingin melakukan  yang terbaik, kemampuan intelektual seperti berpikir kritis dan penalaran moral, perilaku seperti kejujuran dan tanggung jawab, dan sikap mendukung prinsip-prinsip moral dalam situasi curang. 

Pendidikan karakter adalah jenis pendidikan yang harapan terakhirnya adalah terwujudnya peserta didik yang berintegritas moral yang dapat tercermin dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam berhubungan dengan Tuhan, dalam berhubungan dengan sesama manusia, maupun dalam lingkungan alam.

Sebagaimana dijelaskan oleh Ki Hajar Dewantoro, tujuan pendidikan karakter  adalah "memahami-merasakan-perilaku" (recognition, recognition, behavior). Artinya pendidikan kepribadian adalah suatu bentuk pendidikan dan pengajaran yang menitikberatkan pada tingkah laku dan tingkah laku siswa dalam rangka menilai nilai-nilai kepribadian dan menerjemahkannya ke dalam tingkah laku sehari-hari.

Agama Dharma  adalah kewajiban, kewajiban, atau mungkin ajaran, yang harus dilakukan oleh semua umat untuk mencapai tujuan agama mereka. Hukum agama mengandung ajaran moral yang tinggi, yang memberi kita dorongan yang lebih memaksa agar tidak takut bertindak dengan keyakinan bahwa apa yang kita lakukan adalah sesuai dengan hukum/kebenaran. Perkembangan suatu karakter yang ditandai dengan adanya  nilai

 berubah menjadi suatu kebajikan. Kebajikan dan kemurahan hati adalah kecenderungan batin seseorang yang menanggapi situasi yang berbeda dengan cara yang diungkapkan dengan baik secara moral. Kepribadian selalu mengacu pada kebaikan, yang terdiri dari tiga bagian: mengetahui yang baik, menginginkan yang baik, dan melakukan yang baik. Ketiga kebiasaan ini didasarkan pada kebiasaan pikiran, pikiran dan kehendak.

Dalam ajaran agama Hindu ada dikenal dengan konsep ajaran Tri Kaya Parisudha yaitu tiga hal yang harus disucikan yang terdiri dari pikiran, perkataan dan perbuatan. Dengan demikian, apabila pikiran sudah positif, maka yang diucapkan dan yang lakukan akan positif. Dalam merealisasikan pendidikan karakter dalam diri sebagai kewajiban kita melalui agama ada 4 (empat) hal yang harus diperhatikan yaitu;

1. Olah Bathin : dalam hal ini Pikiran harus terus diproses agar kecantikan batin muncul dan bayangan serta rasa bahagia muncul dalam hidup. Kecenderungan perilaku menjadi jelas dari proses ini. Jujur, setia, saleh, adil, bertanggung jawab, peka, berani mengambil resiko, rela berkorban, dan  religius.

2. Olah Pikir : Pikiran memainkan peran paling penting dalam perilaku manusia dan harus diproses terus menerus untuk menghasilkan beberapa tren, seperti: Cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikiran terbuka, produktif dan ilmiah. Itu berorientasi  dan tercermin. 3. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun