Mohon tunggu...
Luh Anggie Deasy Praptayani
Luh Anggie Deasy Praptayani Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Mahasaraswati

Saya merupakan orang yang energik, dan optimis. Tertarik dengan ekonomi, bisnis, dan marketing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Konsep Teori Akuntansi: Fondasi Utama dalam Praktik Akuntansi Modern

8 Desember 2024   09:14 Diperbarui: 8 Desember 2024   09:15 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam dunia bisnis dan keuangan, akuntansi memegang peran penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan. Namun, di balik penyajian angka-angka tersebut, ada dasar konseptual yang membangun praktik akuntansi. Inilah yang disebut teori akuntansi.

Bagi banyak orang, teori akuntansi mungkin terdengar abstrak atau hanya relevan bagi akademisi. Namun, pemahaman tentang teori ini menjadi kunci untuk mengerti bagaimana informasi keuangan disusun dan bagaimana keputusan akuntansi dibuat. Lantas, apa sebenarnya teori akuntansi, dan mengapa penting?

Apa Itu Teori Akuntansi?

Teori akuntansi adalah seperangkat prinsip, asumsi, dan konsep yang menjadi dasar praktik akuntansi. Teori ini membantu merumuskan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan dalam menyusun laporan keuangan. Tujuannya adalah untuk memastikan laporan keuangan dapat diandalkan, relevan, dan dapat dibandingkan antar perusahaan maupun periode.

Teori akuntansi terus berkembang seiring dengan perubahan lingkungan bisnis, teknologi, dan tuntutan para pemangku kepentingan, seperti investor, pemerintah, dan masyarakat umum.

Mengapa Teori Akuntansi Penting?

  1. Pedoman Praktik Akuntansi
    Teori akuntansi menjadi panduan bagi akuntan dalam menentukan metode pencatatan yang sesuai dengan standar yang berlaku.
  2. Konsistensi Laporan Keuangan
    Dengan adanya teori akuntansi, penyusunan laporan keuangan dapat dilakukan secara konsisten, sehingga memudahkan perbandingan antar periode dan antar entitas.
  3. Mengembangkan Standar Akuntansi
    Standar seperti PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) dan IFRS (International Financial Reporting Standards) disusun berdasarkan teori akuntansi.
  4. Menyediakan Kerangka Pemahaman
    Teori akuntansi membantu memahami alasan di balik kebijakan akuntansi tertentu, bukan sekadar menerapkan aturan.

Konsep Penting dalam Teori Akuntansi

1. Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern)

Prinsip ini menyatakan bahwa perusahaan diasumsikan akan terus beroperasi dalam jangka waktu yang dapat diperkirakan, dan tidak berencana untuk dilikuidasi atau berhenti beroperasi dalam waktu dekat. Dengan asumsi ini, aset dan liabilitas dinilai dengan cara yang mencerminkan keberlanjutan aktivitas perusahaan. Contoh penerapannya yaitu pada penilaian aset tetap seperti bangunan atau mesing yang dihitung berdasarkan masa manfaat panjang, bukan nilai likuidasi. Selain itu diterapkan pada penyusunan laporan keuangan, laporan dibuat dengan asumsi bahwa perusahaan masih beroperasi di periode mendatang.

2. Prinsip Akuntansi Akrual (Accrual Basis)

Prinsip ini mewajibkan pengakuan pendapatan saat diperoleh dan biaya saat terjadi, meskipun belum ada arus kas masuk atau keluar. Prinsip ini berbeda dengan basis kas, di mana pendapatan dan biaya hanya diakui ketika kas diterima atau dibayarkan. Contoh penerapan prinsip ini yaitu pada akun pendapatan, jika perusahaan menjual barang di masa Desember, namun pembayaran diterima masa Januari, maka pendapatan akan tetap diakui sebagai pendapatan di masa Desember. Begitupun dengan akun pos biaya, apabila perusahaan menerima jasa pada masa Desember namun pembayaran di masa Januari maka biaya akan tetap diakui di masa Desember. Manfaat dari implementasi prinsip ini yaitu memberikan Gambaran yang lebih akurat mengenai kinerja keuangan perusahaan dan menghindari distorsi akibat keterlambatan atau percepatan arus kas.

3. Prinsip Entitas Ekonomi

Prinsip entitas ekonomi dimana, perusahaan diperlakukan sebagai entitas yang terpisah dari pemilik, karyawan, atau entitas lainnya. Akuntansi perusahaan harus memisahkan transaksi pribadi pemilik dari transaksi bisnis. Contoh penerapan prinsip entitas ekonomi, jika pemilik perusahaa membeli rumah untuk keperluan pribadi, maka transaksi ini nantinya tidak dicatat dalam pembukuan perusahaan. Selain itu, laporan keuangan perusahaan hanya mencakup aset dan kewajiban yang terkait dengan usaha. Manfaat diterapkannya praktik ini yaitu menjada kejelasan dan transparansi laporan keuangan perusahaan dan menghindari pencampuran keuangan antara pribadi pemilik usaha dengan usahanya.

4. Prinsip Konservatisme

Prinsip ini menyarankan agar akuntan berhati-hati dalam menghadapi ketidakpastian. Ketika ada dua alternatif, akuntan harus memilih alternatif yang tidak melebih-lebihkan pendapatan atau aset dan tidak meremehkan biaya atau kewajiban. Contoh penerapan prinsip ini yaitu pada pos persediaan, jika harga pasar persediaan turun di bawah biaya perolehannya, maka persediaan dicatat dengan nilai pasar yang lebih rendah. Selain itu, pada pos piutang dengan membuat cadangan untuk piutang yang kemungkinan tidak tertagih. Manfaat penerapan prinsip ini yaitu melindungi kepentingan stakeholder dengan memastikan risiko dilaporkan secara realistis.

5. Prinsip Periodisitas

Prinsip ini membagi kktivitas bisnis menjadi periode waktu tertentu, seperti bulanan, triwulanan, atau tahunan, untuk keperluan pelaporan keuangan. Prinsip ini memungkinkan perusahaan melaporkan kinerja secara berkala. Contoh prinsip ini pada laporan tahunan dan laporan triwulan yang disusun oleh perusahaan. Manfaat prinsip time period yaitu dapat memudahkan analisis kinerja perusahaan dalam periode tertentu.

6. Prinsip Konsistensi

Perusahaan harus menerapkan metode akuntansi yang sama dari periode ke periode agar laporan keuangan dapat dibandingkan. Jika terjadi perubahan metode, alasan perubahan harus diungkapkan. Contoh prinsip ini jika perusahaan menggunakan metode penyusutan garis lurus, metode tersebut harus digunakan secara konsisten setiap tahun. Manfaat prinsip konsistensi yaitu dapat memudahkan perbandingan laporan keuangan dari tahun ke tahun serta meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan terhadap konsistensi data.

7. Prinsip Pengungkapan Penuh

Semua informasi yang relevan dan penting bagi pemangku kepentingan harus diungkapkan secara lengkap dalam laporan keuangan dan catatan kaki. Contoh penerapan prinsip ini pada pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan. Manfaat prinsip ini yaitu Meningkatkan transparansi dan kepercayaan publik dan membantu investor dan kreditor membuat keputusan yang tepat.

Pendekatan dalam Teori Akuntansi

1. Pendekatan Deskriptif

Pendekatan deskriptif berfokus pada menggambarkan dan menjelaskan praktik akuntansi yang terjadi secara nyata di dunia bisnis. Pendekatan ini bertujuan untuk mencatat fakta dan praktik akuntansi yang telah diterima secara luas, bukan menentukan apa yang seharusnya dilakukan. Mengamati metode penyusutan yang paling umum digunakan di berbagai industri termasuk penerapan pendekatan deskriptif.

2. Pendekatan Normatif

Pendekatan normatif berfokus pada bagaimana akuntansi seharusnya dilakukan berdasarkan prinsip atau konsep ideal. Pendekatan ini bertujuan untuk merumuskan standar dan pedoman akuntansi yang dapat menghasilkan laporan keuangan yang relevan, andal, dan bermanfaat. Standar Akuntansi seperti PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) atau IFRS (International Financial Reporting Standards) adalah hasil dari pendekatan normative.

3. Pendekatan Positif

Pendekatan positif bertujuan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena akuntansi berdasarkan teori yang dapat diuji secara empiris. Pendekatan ini mengkaji hubungan antara praktik akuntansi dan faktor-faktor eksternal, seperti kebijakan ekonomi, perilaku manajemen, atau regulasi pemerintah. Penelitian yang menunjukkan bahwa perusahaan cenderung memilih metode penyusutan tertentu untuk meminimalkan pajak termasuk ke dalam penerapan pendekatan positif.

Perkembangan Teori Akuntansi di Era Digital

Seiring dengan perkembangan teknologi, teori akuntansi juga mengalami penyesuaian. Akuntansi berbasis nilai wajar (fair value accounting), penggunaan teknologi blockchain, dan laporan keberlanjutan (sustainability reporting) adalah contoh adaptasi dari teori akuntansi modern.

1. Akuntansi Berbasis Nilai Wajar
Akuntansi berbasis nilai wajar (Fair Value Accounting) adalah metode akuntansi yang mengukur dan melaporkan aset dan liabilitas berdasarkan harga pasar saat ini atau harga wajar (fair value) daripada harga historis (historical cost). Teknologi digital memungkinkan pengukuran nilai wajar secara lebih akurat dan real-time. Dengan akses ke big data dan algoritma canggih, penilaian aset dapat diperbarui secara otomatis berdasarkan data pasar terkini. Dampak pada teori akuntansi yaitu, penggunaan nilai wajar membuat laporan keuangan lebih transparan dan relevan dengan kondisi pasar terkini. Tantangan yang mungkin dihadapi yaitu nilai wajar cenderung lebih fluktuatif dibandingkan nilai historis (volatilitas) dan Penentuan nilai wajar kadang melibatkan estimasi yang memerlukan penilaian professional (subjektif).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun