Mohon tunggu...
Luh PutuAriani
Luh PutuAriani Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Saya seorang perempuan mandiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

AI dan Guru: Duet Maut dalam Pentas Pendidikan Abad 21

26 Maret 2024   11:04 Diperbarui: 26 Maret 2024   11:09 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pendidikan merupakan salah satu hal fundamental dalam kehidupan manusia. Setiap individu membutuhkan pendidikan untuk dapat berkembang dan berkontribusi dalam masyarakat. Namun, dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, pendekatan dalam pendidikan pun mengalami perubahan yang signifikan. Salah satu tren yang sedang marak dalam dunia pendidikan saat ini adalah penerapan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dalam proses belajar mengajar. Dalam tulisan ini, akan dibahas tentang 'AI dan Guru: Duet Maut dalam Pentas Pendidikan Abad 21' dalam konteks bahasa Indonesia, termasuk latar belakang historis, tokoh kunci, dampak, serta analisis individu-individu berpengaruh di dalam bidang tersebut. 

Sejak dimulainya Revolusi Industri 4.0, teknologi telah mulai mengambil peran yang semakin penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang pendidikan. Keberadaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence sudah mulai terasa dalam dunia pendidikan sebagai alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi proses belajar mengajar. Pendekatan ini bukanlah hal yang baru, namun semakin berkembang dan menyebar luas di berbagai institusi pendidikan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. 

Penerapan kecerdasan buatan dalam pendidikan memiliki dampak positif yang signifikan. Salah satunya adalah peningkatan efisiensi dan akurasi dalam proses pembelajaran. Dengan adanya sistem AI yang dapat memantau dan menganalisis kemajuan belajar siswa secara individual, guru dapat memberikan bantuan yang lebih tepat dan personal kepada setiap siswa. Selain itu, adanya AI juga memungkinkan adanya pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik bagi siswa, sehingga meningkatkan motivasi belajar mereka. AI juga dapat membantu mengidentifikasi kebutuhan belajar individu, sehingga pendekatan pembelajaran dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa. 

Namun, di balik beragam manfaatnya, penerapan kecerdasan buatan dalam pendidikan juga memiliki dampak negatif yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah potensi penggantian peran guru dalam proses pembelajaran. Dengan keberadaan AI yang mampu memberikan bantuan dan informasi secara otomatis kepada siswa, peran guru sebagai fasilitator pembelajaran mungkin dapat tergeser. Hal ini dapat memicu ketidakmampuan guru untuk beradaptasi dengan teknologi baru dan mereduksi keberadaan mereka dalam proses belajar mengajar. Selain itu, keberadaan AI juga dapat menimbulkan ketidaksetaraan akses terhadap pendidikan, di mana siswa dari kalangan ekonomi lemah mungkin kesulitan untuk mengakses teknologi AI yang diperlukan untuk belajar. 

Dalam menyikapi perkembangan AI dan guru dalam pendidikan, penting untuk mempertimbangkan berbagai perspektif yang ada. Para pendidik dan pembuat kebijakan perlu memastikan bahwa penggunaan teknologi AI dalam pendidikan tidak hanya mengejar efisiensi, namun juga memperhatikan etika dan keadilan dalam pendidikan. Seiring dengan perkembangan teknologi AI yang semakin pesat, perlu adanya upaya untuk mengembangkan literasi teknologi bagi guru dan siswa. Hal ini akan membantu mereka untuk memahami dan mengoptimalkan manfaat AI dalam proses pembelajaran.

Dalam menghadapi masa depan, pengembangan AI dan guru dalam pendidikan diprediksi akan terus berkembang dan memiliki peran yang semakin penting. Peran guru sebagai mediator antara teknologi AI dan siswa juga akan menjadi semakin relevan. Pengembangan sistem AI yang lebih cerdas dan adaptif, serta peningkatan akses terhadap teknologi bagi semua lapisan masyarakat, akan menjadi kunci dalam memastikan efektivitas dan keberlanjutan pendidikan di era digital ini. 

Kesimpulan

Dalam merangkum, penerapan kecerdasan buatan dalam pendidikan telah membawa dampak yang signifikan dalam proses belajar mengajar. Dengan adanya 'AI dan Guru: Duet Maut dalam Pentas Pendidikan Abad 21', terbuka peluang untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efisien, personal, dan interaktif bagi siswa. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan AI ini juga memiliki potensi dampak negatif yang harus diperhatikan dan diantisipasi. Dengan menyadari berbagai perspektif dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan, pengembangan AI dan guru dalam pendidikan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemajuan pendidikan di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun