Mohon tunggu...
Lugas Rumpakaadi
Lugas Rumpakaadi Mohon Tunggu... Jurnalis - WotaSepur

Wartawan di Jawa Pos Radar Banyuwangi yang suka mengamati isu perkeretaapian.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Didiek Hartantyo, Sosok Tangguh di Era Pandemi Hingga Pendukung Pariwisata Banyuwangi

17 Oktober 2024   18:17 Diperbarui: 17 Oktober 2024   18:18 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jumlah perjalanan KA di Banyuwangi meningkat saat kepemimpinan Didiek Hartantyo. (Lugas Rumpakaadi)

PENGGEMAR kereta api tentu sudah tidak asing dengan sosok Didiek Hartantyo. Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini dikenal dengan sosoknya yang murah senyum dan cukup dekat dengan pelanggan maupun penggemar kereta api.

Sebelum memimpin PT KAI, Didiek Hartantyo sempat ditunjuk sebagai Direktur Keuangan. Kala itu, Edi Sukmoro yang menjabat Dirut KAI.

Berbeda dengan pendahulunya, tantangan Didiek Hartantyo sebagai Dirut penuh dengan lika-liku. Bayangkan saja, Didiek harus mulai memimpin KAI saat masa-masa sulit.

Ya, Didiek ditunjuk sebagai Dirut KAI saat pandemi Covid-19 masih berlangsung. Tak hanya itu, ekspektasi publik yang tinggi terhadap pelayanan kereta api pasca era Dirut Ignasius Jonan, juga ada di pundaknya.

Masa awal kepemimpinan Didiek, KA Mutiara Timur sempat nganggur

Kondisi pandemi Covid-19 memaksa sebagian besar perjalanan kereta api untuk istirahat total. Termasuk perjalanan kereta api di Banyuwangi yang juga mandheg.

Namun, seiring dengan mulai beredarnya vaksin, perjalanan kereta api berangsur-angsur mulai pulih. Masyarakat diperbolehkan bepergian dengan syarat sudah vaksin dan dinyatakan sehat dengan bukti surat keterangan bebas Covid-19.

Di masa ini, pada 10 Februari 2021, perjalanan KA Mutiara Timur mengalami perubahan total. Dari awalnya melayani rute Ketapang-Surabaya Pasarturi PP menjadi Ketapang-Yogyakarta PP.

Selain memperpanjang rute, KA Mutiara Timur juga berubah jumlah perjalanannya. Dari awalnya 4 kali perjalanan, menjadi hanya 2 kali perjalanan saja pada malam hari.

Meskipun saat itu KA Mutiara Timur memakai rangkaian baja nirkarat kelas eksekutif dan ekonomi premium buatan PT Industri Kereta Api (INKA), nyatanya banyak penumpang lebih memilih KA Wijayakusuma rute Ketapang-Cilacap PP. Dengan fasilitas yang masih di bawah KA Mutiara Timur, KA Wijayakusuma mampu menarik minat pelanggan kereta api.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun