Kemunculan satwa liar macan tutul di lereng Gunung Raung menjadi bahan perbincangan masyarakat sejak kemarin (2/1/2022) siang. Pasalnya, satwa dengan nama ilmiah Panthera pardus itu viral karena terekam kamera pengelola wisata di sana.
Sebagai wartawan media lokal yang kebetulan mengawal isu kemunculan macan tutul di lereng gunung tertinggi ketiga di Jawa Timur ini, ada beberapa kisah menarik yang ingin saya bagikan. Terutama untuk menjawab pertanyaan, "Mengapa masyarakat sampai begitu tertarik dengan kemunculannya?".
Kemunculan macan tutul di lereng Gunung Raung baru pertama kali ini terjadi. Tepatnya, kurang lebih tiga bulan terakhir. Kira-kira sejak bulan Oktober 2022, warga Dusun Kampung Anyar, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon melaporkan beberapa kali melihat satwa liar tersebut.
Sebagai informasi awal, Desa Sumberarum adalah desa yang wilayahnya terletak di ujung barat Kecamatan Songgon. Desa ini berada di lereng Gunung Raung. Di desa ini jugalah, perbincangan soal kemunculan macan tutul bermula.
Habitat macan tutul di sekitar wilayah Banyuwangi diketahui ada di Taman Nasional (TN) Baluran dan TN Alas Purwo. Jumlahnya sekitar 40 ekor di TN Alas Purwo dan 35 ekor di TN Baluran.
Kemunculan satwa liar ini kemudian menjadi lebih intens pada pekan awal Desember 2022. Dari informasi warga inilah, Kepala Desa (Kades) Sumberarum, Ali Nurfatoni, kemudian melempar informasi ini ke publik lewat jaringan media yang dikenalnya.
Kades berjuluk "Lurah Internasional" ini memang senior saya. Sebelum jadi Kades, dia juga wartawan di media tempat saya bekerja sekarang. Jadi tak heran, jika informasi seputar kemunculan macan tutul ini kemudian segera tersebar, viral, dan menjadi perbincangan masyarakat luas.
Lewat informasi yang saya himpun dari Wagiyono, Kepala Dusun Kampung Anyar, dirinya mengaku dapat laporan dari warganya karena semakin sering melihat macan tutul. Ada tiga warga yang mengaku melihat. Tapi yang paling seru adalah kisah Edi Santoso. Ia bahkan bertemu satwa liar ini sampai dua kali dalam seminggu.
Seperti kebanyakan masyarakat yang tinggal di Dusun Kampung Anyar, Edi sehari-harinya bekerja sebagai petani dan mengumpulkan hasil hutan di wilayah Perkebunan Bayu Kidul. Perkebunan ini berbatasan langsung dengan hutan lindung di lereng Gunung Raung.
Edi yang saat itu sedang memperbaiki saluran air sumber di tempatnya biasa beraktivitas mengaku didekati macan tutul. Kejadian ini terjadi pada Jumat (2/12/2022). Ukurannya cukup besar sekitar 70-80 cm. Jaraknya juga tak terlalu jauh.