Semburat cahaya memasuki ruang kotak hitam tidak becelah,
menunjukan keangkuhan-keangkuhan kokoh yang pudar tidak tembus melalui dinding-dinding tipis malam.
Aku malu pada goresan-goresan indah nan tersusun apik penuh pinta akan perhatian ribuan mata ,yang seakan takjub dengan setiap goresanya bermakna tunjukan realita dan kebenaran yang di paksakan.
Lelah sudah badan diri bercermin dalam gelap ,bercermin dalam terang,bercermin dalam kusam,bercermin dalam dunia yang tampak nyata karna maya mata mengandung selera-selera sampah yang tidak bebelas sedih.
Setitik cahaya masuk meresap kedalam tubuh bertulang dan berbadan rapuh ,lenyapkan bayang-bayang karena semua terserap habis dalam simpuh yang luluh dengan peluh-peluh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H