Mohon tunggu...
lufita nur
lufita nur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

seorang mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Petani Bisa Mandiri di Tengah Pandemi

8 Agustus 2021   01:40 Diperbarui: 8 Agustus 2021   01:40 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petani Bisa Mandiri di Tengah Pandemi

Semarang (6/8), pandemi Covid-19 tak kian usai. Varian baru terus bermunculan. Masyarakat dituntut untuk beradaptasi pada kebiasaan-kebiasaan baru selama pandemi.

Universitas Diponegoro (UNDIP) melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) mendukung program pemerintah dalam menekan jumlah penyebaran Covid-19. Dengan tema ‘Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)’ UNDIP memulangkan peserta KKN TIM II 2021 pada kampung halaman agar dapat mengabdi pada daerah masing-masing.

Petani menjadi salah satu kelompok masyarakat yang merasakan paitnya efek dari pandemi. Situasi yang tak menentu membuat saprodi ikut melambung. Pendapatan yang diterima kian mengecil.

Berdasarkan survey dan observasi lokasi KKN, petani Dusun Kebonombo RT 01 RW 03 Desa Pagersari, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, masih sangat tergantung pada penggunaan pupuk anorganik. Terdapat pula peternak-peternak kambing yang belum memanfaatkan limbah kotoran ternak menjadi suatu potensi yang dapat digunakan. Hal tersebut menjadi inspirasi mahasiswa UNDIP untuk melakukan edukasi pembuatan pupuk bokashi kotoran kambing.

Pupuk bokashi merupakan pupuk organik, dibuat dengan cara fermentasi. Pupuk bokashi memiliki banyak keunggulan dibanding pupuk anorganik diantaranya mampu memperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah.

Program edukasi pembuatan pupuk bokashi dimaksudkan agar petani mampu memproduksi pupuk secara mandiri. Kegiatan edukasi telah dilaksanakan pada Senin 19 Juli 2021 dengan memberikan poster dan Kamis 22 Juli dengan memberikan video tutorial. Program dilaksanakan secara online mengingat adanya kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat. Program edukasi diikuti peserta dengan penuh antusias. Petani aktif bertanya saat sesi Tanya jawab berlangsung. Diharapkan dengan adanya program edukasi, petani mampu membuat pupuk secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan pupuk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun