Namun tentu saja ketika membahas mengenai kemampuan bersaing, kita tidak bisa hanya membicarakan soal kualitas barang dan marketing, tetapi komitmen konsumen terhadap suatu jenis produk sangatlah menentukan. Selama konsumen Indonesia masih belum tertarik dengan produk lokal atau lebih memilih produk luar negeri, maka hal tersebut dapat menjadi faktor penghambat program pemberdayaan produk dalam negeri. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia masih perlu dimotivasi untuk membeli, menggunakan, dan mencintai produk buatan bangsa sendiri.
Masyarakat Indonesia seharusnya bisa belajar dari orang Jepang yang memiliki falsafah bahwa membeli produk dalam negeri adalah suatu cara untuk membantu negaranya menjadi bangsa yang besar. Mereka sangat anti dengan produk impor dan selalu berusaha menggunakan produk buatan negeri mereka sendiri. Saat ini bisa kita lihat, produk-produk Jepang sudah sangat berkembang bahkan mendunia berkat rasa nasionalisme bangsanya sendiri. Jika masyarakat Indonesia menerapkan hal tersebut, produk Indonesia pasti nantinya bisa menjadi tuan rumah sekaligus raja di negerinya sendiri sehingga negara kita lebih bermartabat di mata negara lain.
Dimasa pandemi seperti saat ini, persatuan dan rasa nasionalisme masyarakat sangat dibutuhkan, rakyat Indonesia diharapkan untuk sama-sama memperjuangkan keberadaan negara agar tetap stabil dan kembali bangkit. Kesadaran setiap orang untuk mendukung usaha menengah milik putra-putri bangsa sangat dibutuhkan guna mendorong perekonomian negara agar berkembang dan lebih mandiri. Bersama-sama kita dapat meningkatkan produksi dalam negeri dan mengembangkan skala usaha bangsa agar menjadi tameng untuk memulihkan perekonomian Indonesia dari keterpurukan akibat COVID-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H