Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Persiapan #Kaburajadulu: Strategi Ampuh Mencegah Menjadi Korban Online Scam

16 Maret 2025   23:31 Diperbarui: 17 Maret 2025   10:55 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. Dok. Shutterstock/ImYani via KOMPAS.com

Fenomena tagar #kaburajadulu memang menarik perhatian dari berbagai kalangan. Pada dasarnya, tulisan ini mendukung ajakan itu, namun bukan sebagai bagian dari kritik terhadap pemerintah dan kondisi lapangan kerja pada saat ini. 

Bagi saya, minat kabur aja dulu lebih untuk mencari pengalaman kehidupan yang berbeda dari keseharian di Indonesia. Meski begitu, keinginan mewujudkan harapan itu tidak mudah.

Apalagi maraknya kasus penyekapan dan penipuan yang melibatkan ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri, terutama Myanmar, membuka mata kita tentang bahaya yang mengintadipara pelaku kabur aja dulu. 

Masalah pelik itu tanpa diduga ada di balik tawaran kerja menggiurkan. Situasi ini menunjukkan bahwa para pelaku kejahatan semakin lihai memanfaatkan kerentanan ekonomi dan mimpi hidup lebih baik untuk menjerat korban

Kampanye #Kaburajadulu menjadi relevan disertai dengan upaya preventif untuk mengedukasi masyarakat agar berpikir kritis sebelum mengambil keputusan bekerja di luar negeri.

Modus Operandi Pelaku Online Scam

Modus operandi yang digunakan pelaku online scam terus berkembang. Mereka menawarkan pekerjaan dengan gaji fantastis di luar negeri tanpa persyaratan yang rumit. Para korban dijanjikan posisi sebagai customer service, staf administrasi, atau social media manager dengan gaji puluhan juta rupiah. 

Namun, setibanya di negara tujuan, dokumen-dokumen penting seperti paspor disita dan para korban dipaksa bekerja sebagai penipu online dengan target menjerat korban-korban baru.

Di Myanmar, kasus penyekapan WNI yang dipaksa bekerja sebagai penipu online mencapai ratusan orang. Mereka bekerja di bawah ancaman kekerasan fisik, bahkan dua WNI dilaporkan mengalami luka tembak. Kondisi ini menunjukkan tingkat bahaya yang mengancam nyawa para korban.

Mencegah Menjadi Korban

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun