Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Tantangan Malaysia sebagai Ketua ASEAN 2025

5 Februari 2025   07:53 Diperbarui: 5 Februari 2025   12:39 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/education.malaysia.official/

Pada 2025, Malaysia kembali menjadi Ketua ASEAN. Posisi ini memberi Perdana Menteri Anwar Ibrahim tanggung jawab besar dalam menavigasi tantangan keamanan regional. 

Sebagai pemimpin negara yang memiliki sejarah panjang dalam diplomasi ASEAN, Anwar dihadapkan pada berbagai isu kompleks. Beberapa di antaranya adalah konflik di Myanmar, ketegangan di Laut China Selatan, dan dinamika persaingan kekuatan besar seperti Amerika Serikat (AS), dan China. 

Dengan latar belakang pengalaman Malaysia dalam memimpin ASEAN dan prinsip politik luar negerinya yang menekankan diplomasi dan non-intervensi, pertanyaannya adalah sejauh mana Anwar dapat membawa perubahan penting dalam menjaga stabilitas kawasan ini.

Malaysia memiliki kebijakan luar negeri yang berprinsip pada non-intervensi, netralitas, dan diplomasi damai, yang menjadi dasar bagi keterlibatannya dalam ASEAN. Sebagai salah satu pendiri ASEAN pada 1967, Malaysia konsisten dalam mempromosikan pendekatan berbasis dialog dan kerja sama regional. 

Dalam beberapa dekade terakhir, Malaysia juga berusaha memperkuat hubungan dengan negara-negara ASEAN melalui berbagai inisiatif diplomasi bilateral maupun multilateral.

Sebagai negara dengan posisi geografis strategis di Asia Tenggara dan memiliki hubungan dekat dengan Indonesia, Singapura, dan Thailand, Malaysia sering mengambil peran sebagai mediator dalam berbagai isu regional. 

Pendekatan ini terlihat dalam keterlibatan Malaysia dalam negosiasi damai di Mindanao (Filipina Selatan), mendorong penyelesaian krisis Myanmar, dan meredakan ketegangan Laut China Selatan melalui dialog ASEAN-China.

Optimisme

Latar belakang Anwar Ibrahim dan reputasi Malaysia sebagai pemimpin progresif di ASEAN itu menjadi optimisme sebagai Ketua ASEAN 2025. 

Meski begitu, muncul pandangan soal adanya kesenjangan antara pernyataan dan tindakan dalam kebijakan Anwar. Pandangan ini seharusnya mendorong Malaysia menunjukkan aksi nyata dalam menyelesaikan berbagai persoalan ASEAN (The Jakarta Post, 2025).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun