Negara itu, yang berbatasan langsung dengan China, telah melarang sejumlah aplikasi asal Tiongkok. Ada alasan tegas di balik larangan itu, yaitu alasan keamanan data dan kedaulatan digital.Â
Langkah ini diambil setelah ketegangan geopolitik antara kedua negara meningkat. Pemerintah India menganggap aplikasi-aplikasi bikinan China itu dapat membahayakan keamanan nasionalnya.
Selain itu, Australia juga telah memberlakukan pembatasan terhadap perusahaan teknologi asing dalam pembangunan infrastruktur kritis. Pemerintah Australia secara tegas melarang penggunaan peralatan dari perusahaan Tiongkok, yaitu Huawei, dalam jaringan 5G mereka.
Alasannya adalah kekhawatiran terhadap potensi spionase dan ancaman terhadap keamanan nasional. Langkah ini mencerminkan kecenderungan munculnya pertimbangan keamanan nasional di berbagai strategi proteksionis di banyak negara.Â
Banyak pemerintahan mencoba mengatur pembangunan infrastruktur digitalnya di tingkat domestik. Harapannya adalah melindungi infrastruktur vital dari pengaruh asing yang dianggap berpotensi menimbulkan resiko keamanan nasional.
Tuduhan
Selama ini pemerintah AS telah mengajukan sejumlah tuduhan terhadap TikTok yang dianggap mengancam keamanan nasional. Berbagqintuduhan utama, di antaranya:
1. Akses Data Pengguna oleh Pemerintah Tiongkok: Washington khawatir bahwa ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di Tiongkok, dapat dipaksa oleh pemerintah Tiongkok untuk menyerahkan data pengguna Amerika.Â
Meskipun TikTok menyimpan data pengguna AS di server domestik, hubungan ByteDance dengan Beijing menimbulkan kekhawatiran tentang potensi akses terhadap informasi sensitif.
2. Manipulasi Konten dan Propaganda: Muncul kekhawatiran bahwa pemerintah Tiongkok dapat memanfaatkan TikTok untuk menyebarkan propaganda atau mempengaruhi opini publik di Amerika Serikat.Â
Kontrol atas algoritma TikTok memungkinkan potensi manipulasi konten yang ditampilkan kepada pengguna, dan, selanjutnya, dapat digunakan untuk operasi pengaruh secara terselubung.