Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Secangkir Kopi Pertama di Melbourne

15 Desember 2024   23:37 Diperbarui: 15 Desember 2024   23:37 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mr. John mengangguk. "Betul sekali. Melbourne memang kota yang kaya sejarah. Dari peristiwa besar hingga momen kecil seperti percakapan kita ini, semuanya adalah bagian dari kisah panjang kota ini."

Mas Dab merasa beruntung bisa mendengar cerita langsung dari seseorang yang telah mengalami banyak hal. "Saya sangat berterima kasih atas cerita-ceritanya, Mr. John. Ini membuat saya semakin mencintai kota ini."

Mr. John tersenyum hangat. "Sama-sama. Dan jika kau butuh saran atau ingin tahu lebih banyak tentang Melbourne, jangan ragu untuk bertanya. Kota ini penuh dengan kejutan yang menyenangkan."

Ketika hari mulai beranjak siang, mas Dab merasa waktunya untuk berpamitan. Dia mengucapkan terima kasih kepada Mr. John dan barista yang melayani dengan senyum ramah. Sebelum pergi, dia memandang sekali lagi ke dalam kafe, merasa seperti telah menemukan tempat yang istimewa di kota baru ini.

Sekembalinya ke apartemen, mas Dab merasa hangat, bukan hanya karena efek kopi, tetapi juga karena kenangan berharga yang baru saja dia dapatkan dari kopi pertama itu.

Kafe Little Collins akan selalu menjadi tempat yang spesial baginya, tempat di mana ia tidak hanya menikmati secangkir kopi, tetapi juga merasakan kehangatan persahabatan dan sejarah yang mengalir di dalamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun