Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Diplomasi Makan Siang Presiden Prabowo dengan Joe Biden dan Xi Jinping

15 November 2024   13:50 Diperbarui: 17 November 2024   21:37 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Pertahanan RI yang sekaligus calon presiden pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto melakukan kunjungan kehormatan ke Presiden China Xi Jinping. (Dok. Kemenhan)

Presiden Prabowo Subianto memulai babak baru dalam diplomasi luar negeri Indonesia melalui kunjungan strategisnya ke dua negara adidaya, China dan Amerika Serikat. Pendekatan diplomatik melalui "diplomasi makan siang" menunjukkan gaya kepemimpinan yang personal dan cair dalam menjalin hubungan internasional.

Kunjungan ke China dan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping memiliki signifikansi historis yang mendalam. Indonesia dan China memiliki hubungan ekonomi dan geopolitik kompleks yang membutuhkan komunikasi langsung dan transparan. Melalui makan siang bersama, Prabowo berhasil menciptakan ruang dialog informal yang memungkinkan kedua pemimpin berbicara lebih terbuka.

Dalam konteks geopolitik saat ini, di mana ketegangan antara China dan Amerika Serikat semakin menguat, posisi Indonesia sangatlah strategis. Prabowo tampaknya memahami pentingnya menjaga keseimbangan hubungan dengan kedua negara adidaya tersebut. Diplomasi makan siang bukan sekadar protokoler diplomatik, melainkan kesempatan membangun kepercayaan dan saling pengertian.

Pertemuan dengan Presiden Joe Biden di Amerika Serikat memiliki dinamika berbeda namun sama pentingnya. Indonesia, sebagai kekuatan emerging di Asia Tenggara, ingin menunjukkan kapasitasnya sebagai mitra strategis, bukan sekadar objek kepentingan geopolitik. Makan siang bersama memungkinkan diskusi informal tentang kerja sama ekonomi, pertahanan, hingga isu-isu global seperti perubahan iklim.

Pendekatan "diplomasi makan siang" Prabowo memiliki beberapa keunggulan signifikan. Pertama, menciptakan suasana lebih cair dan personal di antara pemimpin negara. Dalam ruang informal seperti meja makan, protokoler kaku dapat dikesampingkan, memungkinkan komunikasi lebih alamiah dan mendalam.

Presiden Prabowo Subianto dan Presiden AS Joe Biden telah menggelar pertemuan di Gedung Putih, Washington DC, AS, Selasa (12/11/2024) waktu setempat. (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden AS Joe Biden telah menggelar pertemuan di Gedung Putih, Washington DC, AS, Selasa (12/11/2024) waktu setempat. (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

Kedua, metode ini memperlihatkan kemampuan Prabowo dalam membaca dinamika hubungan internasional. Ia tidak sekadar menjadi diplomat konvensional, melainkan seorang negosiator cerdas yang memahami bahwa hubungan antarnegara dibangun melalui kedekatan personal, bukan sekadar kepentingan pragmatis.

Tantangan utama dalam diplomasi ini adalah menjaga keseimbangan. Indonesia tidak ingin terperangkap dalam pilihan biner antara China dan Amerika Serikat. Prabowo harus memposisikan Indonesia sebagai mitra strategis yang independen, dengan kepentingan nasional sebagai prioritas utama.

Aspek ekonomi menjadi pertimbangan penting dalam kunjungan ini. Baik China maupun Amerika Serikat memiliki kepentingan signifikan di Indonesia. Melalui makan siang diplomatik, Prabowo dapat mendiskusikan kerja sama investasi, transfer teknologi, hingga potensi kemitraan ekonomi yang saling menguntungkan.

Secara simbolis, "diplomasi makan siang" juga menggambarkan budaya Indonesia yang ramah dan komunal. Di mata internasional, gaya diplomasi Prabowo menunjukkan bahwa Indonesia bukanlah sekadar pemain pasif, melainkan aktor penting dalam percaturan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun