Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pembekalan Kabinet Prabowo-Gibran Menuju Pemerintahan Berkualitas?

19 Oktober 2024   13:40 Diperbarui: 19 Oktober 2024   13:40 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 16-17 Oktober 2024, Presiden terpilih Prabowo Subianto mengadakan acara pembekalan bagi calon menteri, wakil menteri, dan kepala badan yang akan mengisi kabinet pemerintahannya nanti. Acara diberi tajuk "Hambalang Retreat" ini menghadirkan pemateri-pemateri kelas dunia dari berbagai bidang untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para calon pembantu presiden

Langkah ini patut diapresiasi sebagai upaya mempersiapkan jajaran kabinet yang berkualitas dan berwawasan global. Pembekalan ini seolah menjadi semacam titik akhir bagi proses utak-atik berbagai figur untuk calon anggota kabinet Prabowo-Gibran 2024-2029.

Salah satu pemateri yang menarik perhatian adalah Prof. John Mearsheimer, pakar geopolitik terkemuka dari Universitas Chicago. Mearsheimer dikenal luas sebagai salah satu pemikir utama aliran realisme dalam hubungan internasional. 

Teorinya tentang realisme ofensif menekankan bahwa negara-negara akan selalu berusaha memaksimalkan kekuatannya untuk bertahan dalam sistem internasional yang anarkis. Kehadiran Mearsheimer menunjukkan keseriusan Prabowo dalam membekali kabinetnya dengan pemahaman mendalam tentang dinamika geopolitik global.

Pemilihan Mearsheimer sebagai pemateri geopolitik memperlihatkan kecenderungan Prabowo pada pandangan realis dalam politik luar negeri. Hal ini sejalan dengan latar belakang militer Prabowo dan fokusnya pada penguatan pertahanan nasional. 

Meski begitu, ada pemikiran soal pentingnya pemerintahan mendatang tidak terjebak pada pandangan yang terlalu realis.  Realisme cenderung mengabaikan peran aktor non-negara dan aspek-aspek lain, seperti kerja sama internasional dan diplomasi lunak (soft power diplomacy).

Pemateri lain yang tidak kalah menarik adalah Ray Dalio, pengusaha sukses pendiri Bridgewater Associates. Dalio dikenal luas dalam bidang keuangan dan investasi global. 

Kehadiran Dalio menandakan perhatian Prabowo pada aspek ekonomi dan keuangan dalam pemerintahannya nanti. Selain itu, perhatian ini juga memberi sinyal positif mengingat tantangan ekonomi yang akan dihadapi Indonesia ke depan.

Selain itu, ada pula Riaz Shah dari PwC yang berbicara tentang "The Future of Work." Topik ini sangat relevan mengingat perubahan cepat dalam dunia kerja akibat perkembangan teknologi dan dampak pandemi. 

Pemahaman mendalam tentang tren masa depan dunia kerja penting bagi pemerintahan baru dalam menyusun kebijakan ketenagakerjaan dan pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun