Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Transisi Kabinet: Antara Harapan dan Tantangan

12 Oktober 2024   11:44 Diperbarui: 13 Oktober 2024   19:38 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antara Foto/Aprillio Akbar via KOMPAS.com

Terlepas dari pro dan kontra terkait struktur kabinet, yang lebih penting untuk diperhatikan adalah bagaimana kabinet baru nanti dapat bekerja efektif dalam mewujudkan visi dan misi pemerintahan Prabowo-Gibran. 

Sebagaimana disampaikan Prabowo sendiri kepada para elite partai koalisi, kriteria utama seorang menteri adalah kemampuan untuk membantu presiden menjalankan program-programnya, bukan untuk mencari keuntungan pribadi atau kelompok.

Presiden terpilih Prabowo juga menegaskan bahwa menteri tidak boleh mencari uang dari APBN patut diapresiasi sebagai komitmen awal untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berintegritas. 

Implementasi prinsip ini tentunya membutuhkan sistem pengawasan yang ketat dan konsisten, tidak hanya dari internal pemerintah, tetapi juga dari lembaga-lembaga independen dan masyarakat sipil.

Dalam konteks ini, peran DPR sebagai mitra kerja kabinet melalui Alat Kelengkapan Dewan (AKD) menjadi sangat krusial. Pembagian komisi-komisi di DPR yang disesuaikan dengan struktur kementerian baru harus mampu menciptakan mekanisme checks and balances yang efektif. 

DPR diharapkan tidak hanya menjadi "tukang stempel" kebijakan pemerintah, tetapi juga mitra kritis yang dapat memberikan masukan konstruktif dan pengawasan ketat terhadap kinerja kabinet.

Selain itu, proses pembentukan kabinet juga harus memperhatikan aspek keterwakilan dan keberagaman. Prabowo telah menyatakan bahwa ia akan mempertimbangkan usulan-usulan dari partai koalisi, namun pada akhirnya keputusan tetap ada di tangan presiden. 

Dalam hal ini, Prabowo perlu menyeimbangkan antara kepentingan politik koalisi dengan kebutuhan akan figur-figur profesional yang kompeten di bidangnya.

Keterlibatan partai oposisi seperti PKS dalam diskusi kabinet juga menarik untuk dicermati. Meski belum ada keputusan final terkait posisi PKS dalam pemerintahan, keterbukaan Prabowo untuk berdialog dengan semua pihak patut diapresiasi. 

Kondisi itu dapat menjadi langkah awal menuju politik yang lebih inklusif dan berorientasi pada kepentingan nasional, bukan sekadar pembagian kekuasaan.

Tantangan lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menjaga kesinambungan program-program positif dari pemerintahan sebelumnya, sambil tetap membawa inovasi dan perbaikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun