Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Keselamatan Diplomat Indonesia dan Pelajaran Keamanan dari Pakistan

24 September 2024   11:44 Diperbarui: 25 September 2024   11:46 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serangan terhadap konvoi diplomatik di Pakistan pada 22 September 2024 telah mengejutkan dunia internasional, termasuk Indonesia. Insiden yang terjadi di wilayah Lembah Swat, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, menjadi sorotan khusus bagi Indonesia karena melibatkan keselamatan diplomat negara kita. 

Serangan tersebut telah menewaskan seorang polisi Pakistan dan melukai tiga lainnya. Sementara itu, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Islamabad, Rahmat Hindiarta, beserta diplomat lainnya dipastikan selamat dari insiden tersebut.

Sebagaimana prosedur umum korps diplomatik dan aturan domestik, Kementerian Luar Negeri RI dengan sigap melakukan koordinasi dengan KBRI Islamabad segera setelah mendengar berita serangan. Respon cepat ini menunjukkan tingkat kesiapsiagaan yang baik dari pihak Indonesia dalam menghadapi situasi darurat di luar negeri. 

Meski begitu, insiden ini tak pelak juga memunculkan pertanyaan penting tentang protokol keamanan yang diterapkan untuk melindungi diplomat Indonesia di negara-negara dengan risiko keamanan tinggi, seperti Pakistan.

Pakistan, khususnya wilayah seperti Khyber Pakhtunkhwa, masih menghadapi ancaman keamanan yang signifikan dari kelompok-kelompok militan. Lembah Swat sendiri memiliki sejarah sebagai basis kelompok Taliban Pakistan sebelum operasi militer besar pada 2009. 

Serangan terbaru ini menunjukkan bahwa meskipun ada upaya pemerintah Pakistan untuk meningkatkan keamanan, risiko masih tetap ada. Situasi ini menghadirkan tantangan unik bagi diplomat Indonesia dan perwakilan KBRI Islamabad. 

Dengan situasi lokal seperti itu, mereka tetap menjalankan tugas diplomatik dan ekonomi, seperti menghadiri acara Islamabad Chamber of Commerce and Industry (ICCI). Di saat yang sama, mereka juga harus tetap waspada terhadap risiko keamanan yang mungkin timbul.

Hubungan bilateral

Keselamatan diplomat Indonesia dalam insiden ini tentunya akan menjadi poin penting dalam hubungan bilateral dengan Pakistan.

Meskipun tidak ada korban dari pihak Indonesia, kejadian ini kemungkinan akan mendorong dialog lebih lanjut antara kedua negara mengenai perlindungan diplomat dan warga negara Indonesia di Pakistan. 

Sekitar 1.200 warga negara Indonesia bermukim di Pakistan. Sebagian besar pelajar dan WNI yang menikah dengan warga Pakistan, sehingga Indonesia memiliki kepentingan besar dalam memastikan keamanan warganya.

Insiden ini harus menjadi momentum bagi Kementerian Luar Negeri RI untuk mengevaluasi dan memperkuat protokol keamanan bagi diplomat Indonesia, terutama di negara-negara dengan risiko keamanan tinggi. 

Aspek-aspek yang perlu ditinjau ulang meliputi prosedur penempatan di negara-negara rawan konflik dan perjalanan diplomat ke daerah-daerah berpotensi konflik, koordinasi keamanan dengan pihak berwenang setempat, pelatihan keamanan dan kesiapsiagaan untuk staf diplomatik.

Selain itu evaluasi juga berkaitan dengan penggunaan teknologi untuk pemantauan dan komunikasi darurat, serta protokol evakuasi dalam situasi krisis yang seringkali berubah.

Amnagondal/Wikimedia
Amnagondal/Wikimedia

Pasca insiden, Indonesia perlu mengambil langkah-langkah diplomatik yang hati-hati namun tegas. Meminta penyelidikan menyeluruh dari pihak Pakistan terkait serangan tersebut adalah langkah pertama yang penting.

Selain itu, Indonesia juga dapat mendorong peningkatan keamanan untuk perwakilan diplomatik asing di Pakistan. 

Indonesia juga perlu melakukan evaluasi bersama dengan pemerintah Pakistan mengenai risiko keamanan di berbagai wilayah, terutama yang sering dikunjungi diplomat.

Pembatasan sementara untuk perjalanan diplomat ke daerah-daerah tertentu yang dianggap berisiko tinggi juga mungkin perlu dipertimbangkan.

Selain fokus pada keamanan diplomat, insiden ini juga mengingatkan pentingnya perlindungan bagi seluruh WNI di Pakistan.

KBRI Islamabad perlu meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan komunitas Indonesia di sana, termasuk memperbarui sistem peringatan dini dan prosedur evakuasi darurat, memberikan briefing keamanan reguler kepada WNI, serta memperkuat jaringan komunikasi dengan tokoh-tokoh masyarakat Indonesia di berbagai wilayah Pakistan.

Keselamatan

Keselamatan diplomat Indonesia dalam insiden di Pakistan ini memberikan beberapa pelajaran penting.

Pertama, pentingnya kewaspadaan tinggi bahkan dalam misi-misi rutin di negara-negara dengan risiko keamanan.

Kedua, nilai dari koordinasi yang cepat dan efektif antara Kemlu RI dan perwakilan di luar negeri. 

Ketiga, kebutuhan untuk terus memperbarui penilaian risiko dan protokol keamanan.

Dan keempat, pentingnya diplomasi yang hati-hati dalam menanggapi insiden keamanan tanpa mengorbankan hubungan bilateral.

Dalam menghadapi tantangan ke depan, Indonesia perlu menyeimbangkan kebutuhan untuk melanjutkan misi diplomatik dan ekonomi di Pakistan dengan imperatif untuk melindungi keselamatan diplomatnya.

Evaluasi menyeluruh terhadap protokol keamanan, koordinasi yang lebih erat dengan otoritas setempat, dan peningkatan kesiapsiagaan staf diplomatik akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan serupa di masa depan.

Pada akhirnya, insiden ini menegaskan kembali pentingnya keselamatan diplomat sebagai prioritas utama dalam pelaksanaan politik luar negeri Indonesia, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki dinamika keamanan yang kompleks seperti Pakistan. 

Dengan pembelajaran dari kejadian ini, Indonesia diharapkan dapat terus meningkatkan perlindungan terhadap diplomatnya sambil tetap menjalankan misi diplomatik dengan efektif di berbagai belahan dunia.

Sumber: 

1. https://dunia.tempo.co/read/1919870/kementerian-luar-negeri-pastikan-kuai-kbri-islamabad-dan-korps-diplomatik-selamat-dari-serangan-bersenjata 

2. https://www.voaindonesia.com/a/pasca-serangan-di-pakistan-kemenlu-pastikan-diplomat-indonesia-selamat/7795257.html 

3. https://news.okezone.com/read/2024/09/23/18/3066640/konvoi-membawa-diplomat-indonesia-dihantam-ledakan-bom-di-pakistan-ini-respon-kemlu-ri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun