Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Keselamatan Diplomat Indonesia dan Pelajaran Keamanan dari Pakistan

24 September 2024   11:44 Diperbarui: 25 September 2024   11:46 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bendera Pakistan (Sumber: Rahmat Gul/Associated Press via KOMPAS.com)

Sekitar 1.200 warga negara Indonesia bermukim di Pakistan. Sebagian besar pelajar dan WNI yang menikah dengan warga Pakistan, sehingga Indonesia memiliki kepentingan besar dalam memastikan keamanan warganya.

Insiden ini harus menjadi momentum bagi Kementerian Luar Negeri RI untuk mengevaluasi dan memperkuat protokol keamanan bagi diplomat Indonesia, terutama di negara-negara dengan risiko keamanan tinggi. 

Aspek-aspek yang perlu ditinjau ulang meliputi prosedur penempatan di negara-negara rawan konflik dan perjalanan diplomat ke daerah-daerah berpotensi konflik, koordinasi keamanan dengan pihak berwenang setempat, pelatihan keamanan dan kesiapsiagaan untuk staf diplomatik.

Selain itu evaluasi juga berkaitan dengan penggunaan teknologi untuk pemantauan dan komunikasi darurat, serta protokol evakuasi dalam situasi krisis yang seringkali berubah.

Amnagondal/Wikimedia
Amnagondal/Wikimedia

Pasca insiden, Indonesia perlu mengambil langkah-langkah diplomatik yang hati-hati namun tegas. Meminta penyelidikan menyeluruh dari pihak Pakistan terkait serangan tersebut adalah langkah pertama yang penting.

Selain itu, Indonesia juga dapat mendorong peningkatan keamanan untuk perwakilan diplomatik asing di Pakistan. 

Indonesia juga perlu melakukan evaluasi bersama dengan pemerintah Pakistan mengenai risiko keamanan di berbagai wilayah, terutama yang sering dikunjungi diplomat.

Pembatasan sementara untuk perjalanan diplomat ke daerah-daerah tertentu yang dianggap berisiko tinggi juga mungkin perlu dipertimbangkan.

Selain fokus pada keamanan diplomat, insiden ini juga mengingatkan pentingnya perlindungan bagi seluruh WNI di Pakistan.

KBRI Islamabad perlu meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan komunitas Indonesia di sana, termasuk memperbarui sistem peringatan dini dan prosedur evakuasi darurat, memberikan briefing keamanan reguler kepada WNI, serta memperkuat jaringan komunikasi dengan tokoh-tokoh masyarakat Indonesia di berbagai wilayah Pakistan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun