Isu-isu Sensitif
Laut China Selatan dan Taiwan menjadi dua isu utama yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Blinken secara jelas prihatinan dengan tindakan provokatif China terhadap Taiwan.
Sebaliknya, Wang Yi kekeuh dengan argumen selama ini bahwa Taiwan adalah "bagian yang tidak dapat dipisahkan dari wilayah China".
Peran dan posisi membuat ASEAN harus mengambil sikap lebih tegas. ASEAN, misalnya, harus lebih vokal dalam mendesak AS dan China untuk menghindari eskalasi di Selat Taiwan. Jika konflik terjadi, dampaknya bakal berdampak langsung pada stabilitas Asia Tenggara.
Meskipun pertemuan ini diwarnai dengan ketegangan, kedua pihak sepakat untuk menjaga komunikasi terbuka.
Blinken berjanji tetap berkomitmen untuk terus melakukan diplomasi dan menjaga saluran komunikasi yang terbuka. Sedangkan, Wang Yi menekankan pentingnya memelihara pertukaran di semua tingkatan.
Pertemuan AS dan China merupakan peluang strategis bagi ASEAN. ASEAN harus memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat perannya sebagai fasilitator dialog antara AS dan China
ASEAN bukan sekadar tuan rumah, tetapi juga arsitek dalam membangun jembatan diplomatik bagi dua kekuatan yang berkompetisi itu.
Tantangan
Sejak lama ASEAN terus menghadapi tantangan kompleks untuk menyeimbangkan kepentingannya di tengah persaingan AS-China.
Di satu sisi, ASEAN memiliki kepentingan ekonomi yang besar dengan China. Di sisi lain, banyak negara ASEAN yang mengandalkan AS untuk keamanan regional.