Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Dampak Insiden Penembakan Trump terhadap Isu Keamanan Domestik AS

16 Juli 2024   12:37 Diperbarui: 16 Juli 2024   18:20 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(AFP/BRENDAN SMIALOWSKI via KOMPAS.com)

Insiden penembakan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump saat kampanye di Pennsylvania pada 13 Juli 2024 telah menimbulkan gejolak politik dan keamanan di Amerika Serikat. Peristiwa ini tidak hanya menggemparkan warga AS, tetapi juga diprediksi akan memberikan dampak signifikan terhadap dinamika politik dan persepsi pemilih menjelang Pemilihan Presiden AS 2024. 

Dalam studi Hubungan Internasional (HI), insiden ini dapat dilihat melalui konsep dilema keamanan. Konsep ini bisa membantu menjelaskan bagaimana upaya suatu negara untuk meningkatkan keamanannya dapat dianggap sebagai ancaman oleh negara lain, sehingga memicu eskalasi ketegangan dan konflik.

Dampak

Upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Donald Trump diperkirakan dapat mempengaruhi pandangan pemilih yang berada di tengah-tengah spektrum politik. Meskipun dampak langsung pada pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) belum jelas, insiden ini dapat memperkuat semangat pendukung Trump dari Partai Republik.

Sementara itu, pemilih Demokrat kemungkinan besar tidak akan terpengaruh karena sudah solid. Ada prediksi bahwa negara bagian seperti Arizona, Georgia, Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin akan menjadi medan pertempuran utama dalam pemilihan presiden mendatang. Di daerah-daerah itu, ratusan ribu pemilih di negara-negara tersebut akan memainkan peran penting dalam menentukan pemenang.

Pakar HI dari Universitas Nasional Australia (ANU), Wesley Widmaier, juga menjelaskan bahwa upaya pembunuhan terkadang dapat membantu peluang politik seorang kandidat. Mantan Presiden AS Ronald Reagan, misalnya, terhindar dari pembunuhan pada 1981 dan mendapatkan gelombang simpati dari masyarakat.

Bagi Widmaier, Trump dianggap telah relatif "sangat disiplin" dalam kampanye ini, dan itu bisa berarti lebih banyak simpati untuknya. Pandangannitu tampak ketika Trump mengacungkan kepalan tangan ke arah para pendukungnya saat dipapah agen Dinas Rahasia untuk turun dari panggung.

Namun, tidak semua pakar  tentunya sependapat bahwa penembakan Trump akan berdampak besar pada pemilih AS. Analis politik AS John Hart, kebetulan dari ANU juga, menilai pemilu akan berlangsung sangat ketat. 

Menurut Hart, penembakan Trump tidak akan berdampak nyata dalam jangka panjang. Pandangan ini disampaikan ketika pemilu AS masih dilaksanakan sekitar tiga bulan lagi. 

Hart menyatakan bahwa politik AS saat ini sangat terpolarisasi dan tidak stabil karena kampanye pemilu sedang kacau akibat berbagai peristiwa yang terjadi di kedua belah pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun