Perbedaan pandangan antara kedua capres AS juga tampak jelas pada peran NATO dan hubungan trans-Atlantik. Biden telah berusaha memperkuat aliansi NATO dan koordinasi dengan sekutu Eropa dalam menghadapi Rusia. Â
Melalui pendekatan multilateral, Biden yakin dapat membendung ambisi Rusia dan mempertahankan stabilitas di Eropa. Trump, sebaliknya, malah NATO dan mengancam akan menarik AS dari aliansi itu, jika anggota lain tidak meningkatkan kontribusi pertahanan mereka.
Aspek ekonomi dan energi dari konflik juga menjadi topik perdebatan penting. Biden telah mendukung sanksi yang luas terhadap Rusia dan upaya untuk mengurangi ketergantungan Eropa pada energi Rusia. Langkah-langkah itu dapat memperlemah kemampuan Rusia dalam membiayai perang dan memproyeksikan kekuatan.Â
Sedangkan, Trump dan beberapa kritikus kebijakan Biden memperingatkan dampak ekonomi dari sanksi berkelanjutan dan ketegangan dengan Rusia, terutama dalam hal harga energi global dan inflasi.
Debat-debat ini memiliki implikasi langsung dan tidak langsung terhadap dinamika perang Rusia-Ukraina. Retorika dan janji kampanye dapat mempengaruhi moral pasukan Ukraina dan penduduk sipil.Â
Jaminan dukungan berkelanjutan dari Biden dapat mempertahankan semangat perlawanan, sementara sinyal penarikan dukungan dari Trump bisa melemahkan tekad Kyiv.Â
Moskow kemungkinan besar memantau dengan cermat debat-debat ini untuk menilai prospek perubahan kebijakan AS. Indikasi penarikan dukungan AS bisa mendorong Rusia untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan operasi militernya.
Prospek perubahan kebijakan AS dapat mempengaruhi posisi negosiasi kedua belah pihak. Ukraina mungkin merasa tertekan untuk mencapai kemajuan signifikan atau mengamankan kesepakatan sebelum kemungkinan perubahan dukungan AS. Sementara itu, Rusia bisa memilih untuk menunggu hasil pemilihan AS sebelum membuat konsesi besar.Â
Debat-debat ini juga mempengaruhi kalkulasi sekutu AS di Eropa. Ketidakpastian tentang komitmen jangka panjang AS bisa mendorong beberapa negara Eropa untuk mengambil posisi lebih mandiri atau mencari alternatif keamanan.
Sebuah lembaga penelitian ternama di AS, Council on Foreign Relations, menyoroti bahwa dampak debat presiden AS terhadap perang Rusia-Ukraina tidak terbatas pada kebijakan resmi saja, tetapi juga mencakup persepsi dan ekspektasi yang dibentuk oleh retorika kampanye.Â
Misalnya, meskipun Trump mungkin tidak benar-benar dapat mengakhiri perang dalam 24 jam seperti yang ia klaim, pernyataan tersebut telah menciptakan narasi tertentu yang mempengaruhi diskusi publik dan kalkulasi para pemangku kepentingan.