Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Debat Capres AS 2024 dan Dampaknya terhadap Perang Rusia-Ukraina

2 Juli 2024   23:29 Diperbarui: 4 Juli 2024   11:19 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2024 bakal menjadi salah satu titik krusial yang dapat mengubah arah konflik Rusia-Ukraina. Dua kandidat utama, Joe Biden dan Donald Trump, memiliki pandangan yang sangat kontras terkait kebijakan AS terhadap perang tersebut. 

Perbedaan visi kedua calon presiden (capres) ini telah menjadi topik perdebatan hangat, tidak hanya di AS tapi juga di dunia internasional. Biden, sebagai presiden petahana, telah menunjukkan dukungan kuat bagi Ukraina sejak awal invasi Rusia pada Februari 2022. Calon Partai Demokrat ini berkomitmen untuk terus memberikan bantuan militer dan ekonomi kepada Kyiv. 

Sebaliknya, Trump telah mengindikasikan pendekatan yang berbeda. Ia menyatakan akan mengakhiri perang dalam 24 jam dan berpotensi mendorong Ukraina untuk membuat konsesi teritorial demi perdamaian dengan Rusia.

Perbedaan tajam ini telah menjadi fokus utama dalam debat-debat calon presiden AS. Menurut analisis dari Brookings Institution, perdebatan ini memiliki implikasi signifikan tidak hanya bagi kebijakan luar negeri AS, tapi juga bagi dinamika geopolitik global. 

Debat tersebut telah memunculkan beberapa isu kunci, termasuk keberlanjutan dukungan AS untuk Ukraina, strategi negosiasi dengan Rusia, peran NATO dan aliansi transatlantik, serta implikasi ekonomi dan energi.

Salah satu poin perdebatan utama adalah sejauh mana AS harus terus mendukung Ukraina. Biden berpendapat bahwa dukungan penuh terhadap Ukraina penting untuk mempertahankan tatanan internasional berbasis aturan dan mencegah agresi lebih lanjut dari Rusia. 

Bagi Biden, mundur dari komitmen terhadap Ukraina akan melemahkan kredibilitas AS di mata sekutu dan meningkatkan keberanian musuh-musuhnya. 

Di sisi lain, Trump dan beberapa pendukungnya di Partai Republik mempertanyakan biaya dan manfaat dari dukungan berkelanjutan terhadap Ukraina. Mereka berpendapat bahwa sumber daya AS sebaiknya difokuskan pada masalah domestik.

Pendekatan terhadap negosiasi dengan Rusia juga menjadi topik perdebatan panas. Biden menekankan pentingnya menjaga solidaritas dengan sekutu Eropa dan mempertahankan sanksi terhadap Rusia hingga tercapai resolusi yang adil. Negosiasi harus dilakukan dari posisi kekuatan, dengan Ukraina memiliki kendali atas wilayahnya. 

Sebqliknya, Trump menyatakan keyakinannya bahwa mengakhiri perang dengan cepat melalui negosiasi langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin jalan terbaik. Trump bahkan mengkritik pendekatan Biden sebagai terlalu konfrontatif dan berpotensi memperpanjang konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun