Dalam konteks hubungan internasional, konflik Israel-Iran juga menimbulkan tantangan bagi Indonesia dalam menyeimbangkan kepentingan nasionalnya dengan prinsip-prinsip kebijakan luar negeri bebas-aktif.
Di satu sisi, Indonesia memiliki komitmen kuat untuk mendukung Palestina dan memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina. Namun di sisi lain, Indonesia juga perlu menjaga hubungan baik dengan negara-negara Timur Tengah lainnya, termasuk Iran, demi kepentingan ekonomi dan geopolitiknya.
Dalam menghadapi dilema ini, Indonesia perlu mengedepankan pendekatan yang pragmatis dan konstruktif. Alih-alih memihak secara membabi buta pada salah satu pihak, Indonesia dapat berperan sebagai mediator yang netral dan kredibel dalam mendorong dialog dan rekonsiliasi antara Israel dan Iran.
Dengan memanfaatkan modal diplomatiknya sebagai negara Muslim terbesar dan kekuatan ekonomi yang disegani, Indonesia dapat berkontribusi positif dalam mewujudkan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
Pada akhirnya, diplomasi itu akan bermanfaat bagi perekonomian global dan kepentingan nasional Indonesia sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H