Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Isu-isu Penting Pada Debat Capres Ketiga!

6 Januari 2024   04:55 Diperbarui: 10 Januari 2024   13:36 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Ketiga Capres saat mengikuti Debat Capres pertama. (Foto: KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)

Debat calon presiden (capres) pada 7 Januari 2024 bakal memperlihatkan persaingan yang semakin sengit menuju pemilihan presiden (pilpres) 14 Februari 2024. Tema debat itu adalah pertahanan, keamanan,  hubungan internasional, dan geopolitik.

Capres Anies Baswedan,  Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo diyakini akan mempertunjukkan kepiawaian masing-masing. Pengalaman, pengetahuan, dan kemampuan berbicara akan menjadi pertaruhan ketiga capres dalan meyampaikan gagasan mengenai tema itu.

Sepintas, tema itu seolah menjadi panggung bagi capres nomer 2, Prabowo Subianto. Terlalu banyak orang menyepakati pandangan itu dan Prabowo bakal memanfaatkan tema itu untuk menambah keunggulan elektabilitasnya.

Meski begitu, kenyataan bisa berkata lain. Contoh kebalikannya bisa melihat kembali debat cawapres sebelumnya.

Berbeda dengan Prabowo yang diunggulkan, cawapres Gibran jauh lebih banyak diangggap tidak mampu. Bahasa kekiniannya, cawapres Gibran dianggap 'cupu' alias tidak mampu. Namun kenyataan justru menyajikan kemampuan Gibran berbicara dan artikulasi yang tidak kalah dibanding dua cawapres lainnya.

Sebaliknya, kecenderungan Prabowo melanjutkan program atau kebijakan pemerintahan Jokowi bisa menjadi sasaran tembak bagi Anies dan Ganjar. Faktor mengejar ketertinggalan elektabilitas Anies dan Ganjar dapat pendorong semangat mereka menggempur pertahanan Prabowo pada debat nanti.

Beberapa Isu

Dengan tema itu, beberapa isu di bawah ini dapat menjadi persoalan pelik bagi debat capres  lusa.

Pertama, perang Israel-Palestina.
Perang/konflik ini bersifat berkepanjangan (protracted) antara Israel dan Palestina terkait status dan hak-hak politik, sosial, dan teritorial di wilayah Israel dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur dan Jalur Gaza.

Calon presiden dalam debat mendatang harus menyadari pentingnya peran Indonesia sebagai pendukung utama kemerdekaan dan hak asasi rakyat Palestina. Ketiga capres sebaiknya menegaskan komitmen Indonesia terhadap penyelesaian damai berdasarkan prinsip-prinsip hukum internasional, termasuk pemenuhan hak-hak rakyat Palestina dan pendirian negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

Kedua, Pengungsi Rohingya.
Isu pengungsi melibatkan kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia yang sistematis terhadap minoritas Muslim Rohingya di Myanmar. Dalam 2 minggu terakhir ini, isu ini menghangat dan menjadi kontroversi domestik, baik di Jakarta maupun di Aceh.

Calon presiden perlu menunjukkan keprihatinan terhadap situasi ini dan menggarisbawahi pentingnya menyelesaikan konflik tersebut dengan cara yang menghormati hak asasi manusia.

Mereka sebaiknya mampu membuka upaya dialog dan diplomasi regional di ASEAN untuk menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin. Faktor kondisi masyarakat lokal, aspek kemanusiaan, dan keterikatan pada hukum internasional perlu menjadi pertimbangan.

Isu ketiga, posisi Indonesia di ASEAN.
Calon presiden dalam debat tersebut harus menjelaskan pentingnya posisi Indonesia di ASEAN sebagai negara dengan ekonomi terbesar dan peran geostrategis yang signifikan di kawasan.

Mereka sebaiknya menekankan komitmen kepemimpinan Indonesia dalam memperkuat kerja sama regional ASEAN, termasuk melalui peningkatan integrasi ekonomi dan keamanan.

Selain itu, mereka sebaiknya menggarisbawahi pentingnya Indonesia sebagai pemimpin regional yang memediasi konflik, memajukan perdamaian, dan memperjuangkan kepentingan bersama di ASEAN.

Keempat, kedekatan Indonesia dengan China.
Kedekatan Indonesia dengan China adalah faktor penting dalam hubungan internasional dan geopolitik. Calon presiden sebaiknya menjelaskan bahwa Indonesia memiliki hubungan yang beragam dengan China, termasuk dalam hal ekonomi, investasi, dan diplomasi.

Namun, ketiga capres harus menekankan arti penting Indonesia menjaga kemandirian dan kedaulatan nasionalnya dalam hubungan dengan China. Salah satunya adalah kaitan antara investasi China dan provokasi negeri itu di Laut China Selatan.

Apalagi beberapa bulan lalu di 2023, China mengeluarkan peta baru yang kontroversial di antara negara-negara di kawasan Indo-Pasifik.

Selain itu, mereka harus memastikan bahwa kerja sama tersebut berjalan sejalan dengan prinsip-prinsip hukum internasional dan menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Isu kelima, persaingan AS-China.
Calon presiden harus menyadari pentingnya persaingan antara AS dan China dalam konteks geopolitik global.

Mereka sebaiknya menggarisbawahi bahwa Indonesia harus menjaga keseimbangan dan netralitas dalam persaingan ini, serta memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan kerja sama dengan kedua negara.

Mereka sebaiknya menekankan bahwa Indonesia akan menjunjung tinggi prinsip-prinsip kemerdekaan, kedaulatan, dan kepentingan nasional dalam menghadapi persaingan AS-China.

Isu keenam, poros maritim dunia.
Poros maritim dunia adalah konsep yang mengacu pada pentingnya konektivitas dan kerja sama maritim antara berbagai negara di berbagai kawasan.

Meski dalam 4 tahun terakhir konsep ini semakin tidak terdengar pada pidato-pidato Presiden Jokowi dan pemerintah Indonesia, konsep ini bisa menjadi topik debat menarik.

Masih ada terlalu isu di dalam tema debat capres pada hari Minggu lusa. Salah satu isu paling menarik yang bakal ditanyakan dua capres kepada Prabowo adalah soal kebijakan pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista), khususnya pesawat tempur.

Isu lain yang bakal kontroversial adalah permintaan ijin kapal Israel berlabuh di beberapa pelabuhan Indonesia. Kemampuan menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait Israel bakal menjadi pemicu diskusi-diskusi lanjutan di luar debat capres itu sendiri.

Seperti tema-tema lainnya, debat capres mendatang menuntut calon presiden perlu menggambarkan pemahaman yang mendalam tentang isu-isu tersebut, menunjukkan komitmen terhadap perdamaian, keadilan, dan keamanan.

Yang tidak kalah penting adalah ketiga capres harus mampu menyampaikan rencana konkret untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.

Misalnya dukungan kepada Palestina dalam perang melawan Israel, sejauh mana masing-masing capres mampu memberikan contoh kongkrit dari dukungan Indonesia.

Pada debat itu, ketiga capres tampaknya harus menekankan pentingnya diplomasi, dialog, dan kerja sama regional dalam penyelesaian konflik, memperkuat stabilitas, dan memajukan kepentingan nasional Indonesia.

Tiga landasan utama Indonesia untuk mengambil sikap pada berbagai isu internasional adalah Pembukaan UUD 1945 (dan amandemen), Pancasila, dan doktrin bebas-aktif dalam politik luar negeri Indonesia. 

Ketiga landasan itu bersifat tetap, namun orientasi atau arah kebijakan bisa bervariasi. Ketiga capres dapat belajar dari sejarah kebijakan luar negeri Indonesia sejak merdeka hingga pada masa sekarang.

Berdasarkan debat capres pada hari Minggu lusa, lalu capres mana yang unggul atau menang berdasarkan survei? Apakah posisi unggul atau menang itu dapat mengalihkan sebagian suara dari saru capres ke capres lain? Jawabannya bisa bermacam-macam berdasarkan pada di mana posisi anda.

Yang pasti, capres yang terpilih pada pilpres 2024 akan menentukan ke arah mana Indonesia akan dinavigasi untuk menjawab isu-isu di atas dalam 5 tahun ke depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun