Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Debat Capres-Cawapres 2024 dan Manfaatnya bagi Kesadaran Politik Pemilih Muda

28 Desember 2023   11:26 Diperbarui: 29 Desember 2023   06:56 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga calon wakil presiden, yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD (dari kiri kanan), dalam Debat Calon Wakil Presiden Pemilu 2024 di Ballroom Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (22/12/2023). (KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO)

Memang masih ada 3 kesempatan debat, yaitu 1 debat cawapres dan 2 debat capres. Meski demikian tim pemenangan ketiga pasangan calon (paslon) perlu mengevaluasi, yaitu melihat kelebihan-kekurangan paslonnya pada debat sebelumnya dan meneruskan/meningkatkan kelebihan paslon mereka, sembari mengurangi/menutupi kelemahan paslon dengan menambah pengetahuan atau penampilan pada saat debat.

Manfaat Debat
Berdasarkan debat cawapres 22 Desember 2023, khususnya, ada beberapa manfaat debat berkaitan dengan peningkatan kesadaran pemilih muda, meliputi:

1. Pemahaman tentang tema debat
Debat calon wakil presiden dapat meningkatkan pemahaman pemilih muda tentang isu-isu politik yang sedang terjadi di Indonesia. Hal ini karena debat tersebut membahas berbagai isu politik yang relevan dengan kepentingan pemilih muda, seperti ekonomi, pendidikan, dan lingkungan.

Isu-isu mengenai ekonomi syariah berkaitan dengan SGIE atau State of Global Islamic Economy, misalnya, masih menjadi perdebatan masyarakat. Mulai dari dimensi etika, substansi istilah, aturan main KPU, dan seterusnya. Ada juga istilah pendapatan pajak dan tax ratio, hilirisasi digital, carbon capture and storage, future generation.

Akibat debat itu, cawapres Gibran tampaknya justru mendapatkan sentimen negatif. Kontroversi terhadap cawapres Gibran tampak menonjol menjadi pembicaraan di forum-forum nonton bareng debat capres-cawapres. 

Bahkan, beberapa lembaga survei menunjukkan surveinya bahwa penampilan Gibran mampu mengalihkan suara pemilih muda dari paslon lainnya.

2. Mendorong pemilih muda berpartisipasi dalam pilpres
Debat calon wakil presiden diyakini dapat mendorong pemilih muda untuk berpartisipasi dalam pemilu. Faktor Gibran sebagai cawapres muda menjadi sangat strategis bagi pemilih muda.

Sejauh mana penampilan Gibran mewakili generasi Z dan milennial? Sejauh mana cara berbicara, bertanya, dan menjawab Gibran sesuai dengan perilaku mereka? Sejauh mana Gibran melalui berbagai program dapat memenuhi pemilih muda? Apakah mereka memerlukan seseorang seusia mereka untuk menjadi wakil presiden?

Tentu saja, penampilah cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Mahfud MD juga bagus berkaitan dengan kontrol emosi, pengetahuan, dan pengalaman berbicara di depan publik. Sangat jarang, orang meragukan kemampuan kedua cawapres itu.

Dengan melihat secara langsung melalui debat cawapres, mereka dapat mengetahui bagaimana para calon wakil presiden bersaing untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat. Pertimbangan pemilih dapat berdasarkan emosi capres dan cawapres, kedewasaan, pengetahuan dan kemampuan menjawab, dan lainnya. 

Capres dan cawapres mana yang memberikan perhatian pada pemilih muda. Bagaimana pandangan dan program-program mereka mengenai kaum muda? Apakah pemilih muda hanya dianggap sebagai obyek suara atau subyek pemilih yang harus disadarkan hak dan kewajibannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun