Vaksin booster itu enak dan perlu. Begini penjelasannya. Pertama, faktor enak karena vaksin ini gratis. Ke-enak-an apalagi yang harus didustakan ketika pemerintah menyatakan bahwa vaksin ini gratis. Padahal beberapa hari atau minggu sebelumnya, masyarakat khawatir bahwa vaksin booster itu berbayar alias tidak gratis. Bahkan, ada juga kabar mengenai pembedaan bahwa vaksin booster gratis hanya untuk pemilik kartu BPJS, dan lain-lain.Â
Kekhawatiran itu juga dipicu oleh beredarnya berbagai kabar bahwa vaksin booster hanya menguntungkan pengusaha besar dan spekulan medis.Â
Akhirnya yang dikhawatirkan pun tidak terjadi. Vaksin booster diberikan gratis. Penggratisan vaksin booster kepada seluruh masyarakat Indonesia disampaikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo.Â
Kedua, faktor ke-perlu-an dari menerima vaksin booster adalah untuk aktivitas keseharian kita semua.Â
Pada saat ini, masih terlalu sedikit masyarakat yang sudah menerimanya. Pemberian vaksinasi booster ini masih pada tahap awal. Prioritas masih diberikan kepada masyarakat di kelompok lanjut usia dan beberapa kelompok masyarakat tertentu.
Namun demikian, vaksin booster ini diperlukan jika bepergian ke luar negeri. Banyak negara hanya menerima orang asing yang sudah mendapatkan vaksin dua (2) kali.Â
Banyak dari negara-negara itu yang mensyaratkan orang asing agar memperoleh vaksin Moderna, Pfizer, atau Aztraseneca.Â
Di negara-negara itu kabarnya tidak mau menerima orang asing yang sudah mendapatkan vaksin Sinovac saja. Bagi masyarakat Indonesia di segmen ini, vaksin booster dari Pfizer, Moderna, atau Aztrazeneca sangat perlu.Â
Beberapa teman bahkan tidak hanya mendapatkan ketiga vaksin itu sebagai vaksin ketiga. Mereka merasa perlu mendapatkan vaksin keempat bahkan kelima sebagai syarat berkunjung ke negara-negara dengan syarat vaksin tertentu yang berbeda.
Kedua faktor itu menjadi pertimbangan penting untuk menyambut vaksin booster dengan lengan terbuka:)