Kedua, Indonesia juga menjalankan diplomasi ekonomi demi memulihkan ekonomi domestik dari dampak pandemi Covid-19. Berbagai inisiatif kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara mitra melalui kemitraan strategis dan komprehensif diimplementasikan, seperti Indonesia-Australia, Indonesia-Korea Selatan, atau Indonesia-Uni Eropa.Â
Melalui presidensi Indonesia di G-20 pada tahun 2022, Indonesia mencoba menginisiasi berbagai peluang kerjasama ekonomi yang dapat memberi manfaat riil bagi masyarakat domestik.
Ketiga, Indonesia tetap meningkatkan upaya menjaga kedaulatan wilayahnya di masa pandemi Covid-19. Indonesia melanjutkan perjanjian perbatasan darat dan laut dengan Singapura, Vietnam, Palau, Malaysia, Timor Leste, dan Filipina.Â
Berbagai konflik maritim meneguhkan Indonesia menggunakan hukum internasional (UNCLOS 1982) sebagai acuannya, termasuk konflik di Laut China Selatan. Selain itu, pemerintah juga menetapkan perairan di sebelah Utara Pulau Natuna sebagai Laut Natuna Utara.
Keempat, Indonesia aktif ikut serta dan berkontribusi penting terhadap beragam isu regional dan dunia. Di tingkat ASEAN, diplomasi Indonesia berhasil mendesak Ketua ASEAN 2021 (yaitu Brunei Darussalam) untuk bertindak lebih aktif dalam penyelesaian krisis politik di Myanmar.Â
Pada 24 April 2021, Indonesia menjadi tuan rumah bagi tercapainya konsensus antara ASEAN dan Myanmar. Kedua pihak menyepakati lima konsensus terkait krisis Myanmar di ASEAN Leader Meeting di Jakarta.Â
Indonesia secara tegas menunjukkan komitmen dukungannya kepada rakyat Myanmar. Pada KTT ASEAN bulan Oktober 2021, KTT ASEAN dan China bulan November 2021, dan Bali Democracy Forum 2021, Indonesia menegaskan pandangannya agar pemimpin junta militer Jendral Min Aung Hlaing tidak diundang pada pertemuan tingkat tinggi itu.
Kelima, Indonesia berhasil menegaskan sikap bebas-aktifnya dalam menghadapi persaingan antara AS dan China di Indo-Pasifik. Indonesia cenderung netral melalui sikap hati-hatinya terhadap pembentukan pakta pertahanan segitiga AUKUS antara AS, Inggris, dan Australia. Sikap netral juga ditunjukkan Indonesia terhadap China.Â
Meskipun menegaskan netralitasnya kepada AUKUS, Indonesia tetap menjalankan kemitraan dengan AS, Inggris, dan Australia. Sebaliknya, Indonesia mendekatkan diri dengan China untuk memenuhi kebutuhan vaksin domestiknya, namun Indonesia juga menolak atau melawan protes China terhadap eksplorasi gas kerja sama Indonesia-Rusia di Laut Natuna Utara.
Dua Masalah
Selain lima capaian di atas, diplomasi Indonesia juga menunjukkan dinamika tersendiri, khususnya berkaitan dengan persoalan yang muncul selama 2021.Â